Mataram (Suara NTB) –Sebanyak tujuh perusahaan mendapatkan 4.000 kuota pengiriman tenaga kerja ke Malaysia secara gratis. Tujuh perusahaan yang mendapatkan kuota dari Felda Plantation, diantaranya, PT. Cipta Rezeki. PT. Wira Karitas. PT. Primadaya. PT Zisra. PT. Ggs. PT. Agesa. PT. Famor Sapta Darma.
Manajer Divisi Malaysia PT. GGS, Lalu Halikurahman, SE di Mataram, Jumat, 11 Oktober 2024 mengatakan, perusahaan-perusahaan yang sudah mendapatkan kuota tenaga kerja ini tengah meakukan rekrutmen calon Pekerja Migrant Indonesia (PMI) di lapangan.
“Targetnya paling lambat Januari 2025 sudah masuk semua, sesuai kuota kepada tujuh PT ini,” jelas Halik.
Malaysia sudah membuka diri menerima pekerja luar negeri. Setelah lebih dari setahun menyetop sementara pekerja luar masuk ke negara ini. Pemerintah Malaysia melakukan penutupan ini, salah satunya adalah untuk melakukan evaluasi terhadap sistem perekrutan dan penempatan pekerja migran yang ada. Selain itu, kebijakan ini juga terkait dengan upaya pemerintah Malaysia dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan di negaranya.
Halik menambahkan, calon PMI yang akan diberangkatkan tidak dipungut biaya sepeserpun, atau gratis. Hal ini merupakan salah satu kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Malaysia. Dalam kesepakatan tersebut, PMI tidak perlu menanggung biaya apa pun yang terkait dengan penempatannya di Malaysia. Semua biaya yang terkait dengan kebijakan, undang-undang, dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Malaysia ditanggung oleh Pemberi Kerja.
“Beban biaya dari medical ceck up , visa, dan lain-lainnya, ditanggung oleh majikan. Tidak ada biaya yang dikeluarkan calom PMI. Asal memenuhi syarat untuk berangkat, terima bersih bekerja di sana,” tambahnya.
Kendati demikian, lanjut Halik, kesempatan bekerja secara gratis ke Malaysia ini rupanya kerap kali dianggap tidak benar oleh masyarakat. dalam persepsinya, berangkat dengan berbiaya saja prosesnya lama dan panjang. Apalagi yang diberangkatkan secara gratis.
“Banyak masyarakat yang tidak percaya kalau berangkat bekerja sekarang itu gratis, tidak ada biaya. Ini yang harus kita edukasi terus masyarakatnya. Karena ini program pemerintah dengan pemerintah. Jadi tidak usah khawatir,” demikian Halik.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH menegaskan, pemberangkatan PMI ke Malaysia ini gratis alias tidak dipungut biaya seperserpun. Semua pembiayaan mulai dari medical check up hingga pembuatan paspor dan asuransi para PMI telah dibayarkan oleh majikan di Malaysia.
“Jadi semua gratis tidak dipungut biaya, ini salah satu kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia,” ujar Mantan Kadis Kominfotik NTB ini.
Aryadi akan mengawasi bila ada perusahaan yang masih menarik biaya PMI yang berangkat ke Malaysia.
“Kami akan tetap mengawasi dan memantau bila masih ada perusahaan yang menarik biaya, ada sanksi nanti karena semua biaya sudah ditanggung pihak dari Malaysia,” pungkasnya. (bul)