Mataram (Suara NTB) – Calon Gubernur NTB nomor urut 1, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyoroti tingginya laju konversi lahan pertanian bisa mengancam ketahanan pangan daerah di masa depan. Karena itu dalam visi-misinya jika terpilih sebagai Gubernur pada Pilkada 2024 ini, Rohmi akan memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan sektor pertanian.
Diketahui Provinsi NTB dikenal sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional. Selain berperan dalam ketahanan pangan nasional, sektor pertanian Provinsi NTB juga turut menopang perekonomian daerah. Dari data BPS, bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyerap tenaga kerja terbanyak yaitu sebesar 34,57 persen. Sektor pertanian juga menyumbang sebesar 21,39 persen dari PDRB NTB.
Namun demikian dengan makin deras laju pembangunan daerah, lahan pertanian makin tergerus. Data BPS menyebutkan, di tahun luas panen padi provinsi NTB berkurang hampir enam ribu hektare. Rohmi mengatakan, konversi lahan pertanian di NTB perlu mulai diperhatikan karena dapat berdampak negatif pada produksi pangan dan ketahanan pangan nasional.
Menurut Cucu Perempuan Pertama Pahlawan Nasional ini, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid , ke depan ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konversi lahan pertanian di NTB. Misalnya dengan menguatkan peraturan daerah terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
“Perlu juga kebijakan pemerintah untuk menyediakan lahan pengganti untuk lahan pertanian yang dialihfungsikan. Dan yang juga tak kalah penting, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit di perkotaan dengan bercocok tanam secara hidroponik,” kata Rohmi pada Minggu, 13 Oktober 2024.
Cagub Perempuan yang populer dengan sebutan Jilbab Ijo ini menekankan, sektor pertanian Provinsi NTB merupakan sektor unggulan yang mampu memberikan hasil produksi padi cukup besar bagi daerah ini. Provinsi ini dikenal dengan sebutan “Bumi Gora” atas keberhasilan sektor pertanian NTB dalam mencapai swasembada pangan pada beberapa tahun silam. “Maka dari itu, Rohmi Firin akan mendorong terus dan mempertahankan pembangunan sektor pertanian,” katanya.
Rohmi mengajak masyarakat NTB untuk kembali memperhatikan sektor pertanian. Caranya bisa dimulai dengan mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah, demi ketahanan pangan. Apalagi ditengah kemajuan pembangunan di mana konversi lahan pertanian mulai menjadi sebuah keniscayaan.
“Rohmi Firin akan tetap konsisten membangun sektor pertanian, tanpa menafikan sektor unggulan lain seperti Pariwisata dan Pertambangan. Tentu saja ke depan semangat dan partisipasi masyarakat akan semakin dilibatkan untuk sektor pertanian yang menunjang ekonomi dan ketahanan pangan,” kata Rohmi.
Dalam delapan Visi Misi program strategis Rohmi Firin, pembangunan sektor pertanian dapat dielaborasi dengan sektor pendidikan dan pengembangan SDM. Rohmi mengatakan, program beasiswa untuk generasi muda NTB akan terus dilanjutkan. Namun, para mahasiswa akan dipanggil kembali untuk membangun daerah, termasuk pertanian. (ndi)