spot_img
Jumat, Oktober 18, 2024
spot_img
BerandaNTBPKL di Puslansos Mirah Adi, GP Ansor Apresiasi Layanan untuk Penerima Manfaat

PKL di Puslansos Mirah Adi, GP Ansor Apresiasi Layanan untuk Penerima Manfaat

Mataram (Suara NTB) – Gerakan Pemuda Ansor NTB memilih Puslansos Karya Wanita Mirah Adi sebagai lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk mengetahui bagaimana kondisi sosial kemasyarakatan di Puslansos ini.

Kepala Puslansos Mirah Adi, Adidarma, S.I.P., mengatakan kedatangan para GP Ansor ini untuk melihat bagaimana pelayanan yang ada di Puslansos Mirah Adi. Ia mengatakan, dilihat dari respons GP Ansor, mereka menunjukkan respon yang baik terhadap bagaimana pelayanan yang diberikan di Puslansos ini.

“Mereka punya respon bagus tentang pelayanan kita yang ada di Puslansos,” katanya.

Adidarma. (Suara NTB/era)

Ketua Kelompok Sekmen 3 PKL GP Ansor, Fathurrahman pun mengapresiasi layanan yang diberikan Puslansos Mirah Adi untuk penerima manfaat.

Ia mengatakan, setelah melihat bagaimana proses bimbingan di Puslansos ini dirinya melihat bagaimana para instruktur bekerja dengan luar biasa membimbing para Penerima Manfaat rawan sosial ekonomi agar lebih terampil di jurusan yang dipilihnya.

“Kami sudah berkeliling dan melihat bagaimana perjalanan dan pembinaan dari teman-teman perempuan penerima manfaat sangat luar biasa. Mulai dari pelayanan Tata Boga, Tata Rias, dan Tata Busana saya lihat proyeksi dan tujuannya sangat luar biasa,” ujarnya kepada Suara NTB, Senin, 14 Oktober 2024.

Rahman mengatakan, bimbingan yang ada di Puslansos ini juga dimanfaatkan dengan baik oleh para PM, sehingga mereka bisa keluar dari kategori rawan sosial ekonomi.

“Disampaikan juga tentang bagaimana kesuksesan pembinaannya. Mereka bisa menjadi perempuan yang mandiri, bisa membentuk ruang-ruang dan peluang-peluang usaha secara mandiri,” lanjutnya.

Adapun berdasarkan pengamatannya, ia memberikan beberapa catatan, khususnya pada aspek pelayanan, termasuk pemetaan Penerima Manfaat yang menurutnya hanya ada satu agama yang ada di Puslansos ini, yaitu agama islam.

“Disini kan kita masyarakat NTB sangat heterogen, multi suku, multi ras, agama. Selama di wawancara, hanya satu agama, yaitu agama islam saja. Kita berharap, binaan itu lahir juga dari agama lain biar betul-betul nuansa dan keharmonisan itu juga ada disini,” ucapnya. (era)

IKLAN

spot_img
spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO