spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAPotensi Lahan Mangrove di Sumbawa Capai 5.356 Hektare

Potensi Lahan Mangrove di Sumbawa Capai 5.356 Hektare

Sumbawa Besar (Suara NTB)- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbawa, mencatat luas lahan yang berpotensi untuk ditanami mangrove sebanyak 5.356 hektare yang tersebar di sejumlah Kecamatan yang memiliki wilayah pesisir.

“Dari jumlah lahan potensial tersebut kami belum mengetahui secara pasti dimana lokasi yang masuk dalam kawasan hutan dan diluar kawasan tetapi yang jelas angka tanam kita masih rendah,” kata Sekretaris DLH Sumbawa, Hj. Rahmawaty, kepada Suara NTB, Selasa 15 oktober 2024

Rahma pun untuk luas tanam mangrove yang sudah terealisasi saat ini masih sangat rendah dibawah 50 persen dari lahan potensial  yang bisa ditanami. Pemerintah pun memastikan akan tetap memberikan atensi khusus terkait mangrove ini bahkan setiap tahunnya selalu ada program untuk mangrove ini.

“Berdasarkan hasil hitungan sementara, total luas lahan mangrove yang sudah tertanam saat ini mencapai 500 hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan,” ucapnya.

Pemerintah saat ini lanjutnya, tengah fokus untuk menggarap tanaman mangrove ini bahkan sejumlah pihak ikut terlibat untuk  menanam mangrove. Baik kaitannya dengan penyulaman dan juga melakukan penanaman di lokasi baru yang masih kosong.

“Kita saat ini masih fokus untuk melakukan penanaman di lokasi yang dekat dengan pemukiman, hal tersebut kami lakukan untuk menyelamatkan pemukiman masyarakat dari abrasi,” ujarnya.

Rahma melanjutkan, persoalan lingkungan tentu menjadi atensi saat ini terutama penanaman mangrove apalagi Sumbawa ini sangat luas. Dimana bentangan dan pesisir pantainya sangat panjang dan salah satu yang harus dijaga jangan sampai terjadi abrasi pantai.

“Abrasi pantai ini bisa kita cegah dengan penanaman mangrove. Apalagi fungsi mangrove ini jika kita jaga dengan baik bisa menjadi wahana wisata sekaligus sumber penghidupan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Dirinya juga turut memberikan atensi khusus di wilayah pesisir Sumbawa karena dianggap rawan terjadi abrasi. Tetapi khusus untuk tanaman mangrove tidak semua tempat bisa tumbuh, sehingga yang menjadi atensi adalah wilayah yang dekat dengan pemukiman penduduk.

“Jadi, abrasi yang kiranya akan terjadi di sepanjang pinggir pantai kita bisa tekan dengan pembangunan bronjong dan beton. Sehingga untuk lokasi yang dekat dengan pemukiman akan ditanami mangrove,” tukasnya. (ils)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO