Mataram (Suara NTB) – Program inovasi Mandalika-BIPA untuk Masyarakat Inovatif (Mandalika-Bumi) yang digelar Kantor Bahasa NTB terus memperkuat perannya dalam membantu masyarakat di daerah wisata. Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan komunikasi masyarakat lokal dengan wisatawan, terutama di kawasan wisata. Tujuannya adalah agar masyarakat mampu memperkenalkan potensi wisata di daerahnya sekaligus meningkatkan perekonomian desa. Hingga hari ketiga, program ini telah berjalan dengan antusiasme yang besar dari warga Desa Pengantap, Sekotong, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Pada hari ketiga kegiatan, Tim Mandalika-BUMI fokus mengajarkan bagaimana masyarakat dapat berperan sebagai tuan rumah yang baik bagi wisatawan asing. Pelatihan ini melibatkan berbagai simulasi, di mana warga diajarkan cara menyambut wisatawan dengan ramah dan memperkenalkan potensi wisata di Desa Pengantap. Tim memberikan berbagai kiat, mulai dari cara berinteraksi yang baik hingga memperkenalkan daya tarik lokal seperti pantai, kuliner, dan budaya setempat.
Menariknya, selama pelatihan berlangsung, beberapa wisatawan asing datang berkunjung ke Desa Pengantap. Hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mempraktikkan langsung ilmu yang telah mereka pelajari. Dengan percaya diri, masyarakat memperkenalkan wisata di daerahnya kepada para wisatawan tersebut, sekaligus berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baru saja mereka pelajari dalam program ini.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Puji Retno Hardiningtyas, mengatakan, Program Mandalika-BUMI telah memberikan dampak yang positif bagi masyarakat desa. Selain meningkatkan keterampilan komunikasi, program ini juga membangun rasa percaya diri masyarakat dalam menghadapi wisatawan.
“Warga kini lebih siap dan percaya diri dalam memperkenalkan potensi daerahnya, serta memahami pentingnya peran mereka dalam pengembangan pariwisata lokal,” ujarnya.
Kegiatan ini ditutup dengan sambutan dari Puji Retno Hardiningtyas, yang mengapresiasi antusiasme warga Desa Pengantap. “Kami berterima kasih atas sambutan antusias dari Bapak dan Ibu semua. Pembelajaran ini dapat dilanjutkan. Kami sangat terbuka untuk dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan memperkenalkan bahasa Indonesia melalui budaya masyarakat sekitar,” ujarnya menegaskan bahwa program ini diharapkan terus berlanjut demi kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat setempat. (ron)