PEMPROV NTB melalui Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi NTB, H. Sadimin, ST., MT., berharap diangkatnya H.Fahri Hamzah, SE sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman oleh Presiden Prabowo mampu mendorong pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) di NTB.
“Mudah-mudahan kita lebih diperhatikan. Kalau dulu Jokowi sejuta rumah, sekarang rencananya kan tiga juta rumah,” ujarnya kepada Suara NTB, Senin, 21 Oktober 2024.
Selain dengan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH), Sadimin juga berharap adanya pelebaran kawasan permukiman. Yang mana diketahui permasalahan permukiman ini masih menjadi PR Pemprov NTB dalam menangani permukiman kumuh di provinsi ini. “Bukan cuma rumah yang ditangani, harapannya kawasan juga bisa tertangani lebih optimal,” lanjutnya.
Perlu diketahui, jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Provinsi NTB masih cukup tinggi, yaitu mencapai 549.711. Dengan Lombok Timur sebagai daerah tertinggi RLTH.
Meski demikian, jumlah RLH di NTB lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yaitu jumlah RLH di NTB capai 66,31 persen, sedangkan RLH nasional berada di angka 63,14 persen.
Pengaruh utama masih tingginya RLTH adalah karena pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTB masih cukup rendah, sehingga belum mampu mendongkrak pembangunan RLH di kawasan ini.
Pemerintah hanya sebagai stimulus dalam pembangunan RLH, sehingga menurutnya, apabila perekonomian daerah masih belum bagus, maka belum mampu menjadikan NTB sebagai daerah bebas RLTH.
“Yang penting di masyarakat ada lapangan kerja, ada pertumbuhan ekonomi. Kalau ekonominya tidak bagus, walaupun rumahnya layak huni, ya beberapa tahun lagi menjadi tidak layak,” jelasnya. Walaupun demikian, ia berharap naiknya Fahri Hamzah sebagai Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman bisa memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap pembangunan Rumah Layak Huni di NTB. (era)