Mataram (Suara NTB – Dalam upaya mendukung pertanian lokal, penyuluh Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan (Bapeltanbun) Wilayah Binaan (Wilbin) Lombok Tengah bersama WKPP berkunjung ke Kelompok Tani Beriuk Maju di Desa Kateng, Kecamatan Praya Barat.
Kepala Dinas Pertanian dan Pekebunan Provinsi NTB, Ir. Muhammad Taufieq Hidayat mengatakan, kelompok tani ini fokus pada usaha hortikultura di lahan kering. Selain menanam tanaman tembakau, mereka juga menanam melon dan bawang merah.
Varietas melon yang mereka tanam adalah Golden Apollo. Buah ini terkenal dengan rasa manis dan renyah. “Kondisi lahan yang tandus dan iklim panas ternyata memperkaya cita rasa buah ini,” katanya.
Selama kunjungan, terlihat banyak konsumen yang datang langsung ke lahan dengan harga jual mencapai Rp17 ribu per kilogram. Melon petani tanam dengan cara yang efisien, yakni menggunakan bedengan berukuran 2 hingga 3 meter dan tanpa ajir, sehingga mengurangi biaya produksi.
Selain itu, Kelompok Tani Beriuk Maju juga menanam bawang merah menggunakan sistem True Shallot Seed (TSS) varietas Sanren. Keuntungannya adalah memiliki ketahanan terhadap hujan dan panas.
Sebelum menanam bawang, bijinga mereka semai selama 30 hingga 45 hari sebelum, dengan masa panen sekitar 90 hari. Meskipun menghadapi tantangan dari kondisi lahan dan iklim, semangat para petani tetap tinggi.
Mereka berharap mendapatkan pendampingan yang berkelanjutan dan meminta tambahan sumur bor dari pemerintah daerah. Tujuannya untuk mendukung usaha tani di sekitar lokasi. (*)