spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img
BerandaHEADLINEFahri Hamzah Jadi Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman, Akademisi Optimis Lobi-lobi di...

Fahri Hamzah Jadi Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman, Akademisi Optimis Lobi-lobi di Kabinet akan Untungkan NTB

Mataram (Suara NTB) – Politisi nasional asal NTB, H. Fahri Hamzah, SE dilantik sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman oleh Presiden Prabowo Subianto. Fahri akan bekerja bersama dengan Maruarar Sirait, yang ditunjuk sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.

H. Fahri Hamzah

Akademisi Universitas Mataram (Unram) Dr. M Firmansyah menilai hadirnya putra daerah di Kabinet Merah Putih akan memberi dampak positif bagi NTB. Diharapkan program-program pemerintah bisa dibawa ke daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Tentu kita merasa gembira ada perwakilan NTB masuk kabinet. Harapannya program-program pemerintah bisa diupayakan dengan cepat dengan keberadaan putra daerah,” ujar M. Firmansyah kepada Suara NTB, Senin, 21 Oktober 2024.

Dalam aspek ekonomi kata Firmansyah, di Provinsi NTB telah terbangun sejumlah infrastruktur besar seperti bendungan di Lombok dan Pulau Sumbawa, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, dan lainnya, sehingga adanya putra daerah di pemerintah pusat diharapkan bisa mendukung aspek pemeliharaan aset-aset tersebut guna memaksimalkan penggunaannya untuk rakyat.

Presiden Prabowo Subianto melantik menteri Kabinet Merah Putih. Senin (21/10). Salah seorang anggota Kabinet Merah Putih yang dilantik adalah H.Fahri Hamzah, politisi asal Sumbawa yang dilantik sebagai Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman. (Suara NTB/ist)

“Harapannya ada lobi-lobi politik level kabinet untuk NTB. MotoGP diharapkan terus berjalan, sehingga bisa menggairahkan perekonomian. Di sektor-sektor yang menjadi penopang ekonomi NTB mudahan bisa menjadi atensi para wakil kita di pusat,” imbuhnya.

Terkait dengan aspek perumahan yang menjadi tugas utama Fahri Hamzah di dalam kabinet, Provinsi NTB seperti halnya provinsi lain di Indonesia masih dihadapkan dengan persoalan masih ada kekurangan perumahan atau backlog. Pemenuhan kebutuhan perumahan untuk masyarakat inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah, terlebih di NTB.

“Meskipun kita butuh RTH yang cukup luas dan refresentatif di daerah, namun kita juga butuh perumahan, karena jumlah penduduk yang cukup tinggi. Bagaimana caranya menjalankan itu semua. Saya pikir ini tugas berat Fahri,” katanya.

Rumah menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat selain sandang dan pangan. Bagi keluarga yang belum memiliki rumah, pemerintah harus mencarikan instrument yang pas untuk memudahkan mereka memiliki rumah. Begitu juga masyarakat yang memiliki rumah namun belum layak, pemerintah tentu harus mencari pola yang bagus untuk merenovasi dan membuatnya untuk layak ditinggali.

“Saya pikir ini terobosan yang harus dipersiapkan oleh Fahri,” tutupnya. (ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO