NTB merupakan salah satu pemasok ternak, seperti sapi, kerbau dan kambing ke beberapa daerah di Indonesia. Permintaan pengiriman ternak akan semakin meningkat saat Hari Raya Idul Adha dan berpengaruh terhadap proses transportasi ke daerah tujuan.
Terkait hal ini, menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB Muhammad Riadi, Kementerian Perhubungan akan menyiapkan kapal khusus yang akan mengangkut ternak ke rute yang sudah ditetapkan.
“Mudah-mudahan disetujui nanti kapal ternak itu ada yang melayani kita secara reguler. Jadi kalau selama ini kan kita dapat jatah kapal laut untuk kapal ternak itu biasanya kan menjelang Idul Adha itu baru dikasih kita. Insya Allah nanti tahun 2025 ini itu reguler. Kemudian beban pelabuhan pariwisata (Pelabuhan Gili Mas, red) tidak terganggu,” ujarnya pada Suara NTB, Jumat, 25 Oktober 2024.
Kapal ternak khusus ini, ungkapnya, dijadwalkan akan melayani angkutan ternak dari Pelabuhan Bima menuju Tanjung Priok atau langsung menuju Kalimantan Selatan. Ternak yang selama ini dipesan pengusaha dari luar daerah dikirim lewat Pelabuhan Gili Mas di Lombok Barat menggunakan jalan darat. Setelah melalui perjalanan panjang kemudian baru dibawa menggunakan kapal dari Pelabuhan Gili Mas menuju beberapa daerah di Pulau Jawa.
Sementara pengusaha dari Pulau Lombok yang ingin mengirim ternak ke luar daerah tidak perlu harus ke Pelabuhan Bima. Pengusaha dari Lombok bisa menyewa kapal khusus yang diberangkatkan dari Pelabuhan Lembar atau Gili Mas. Meski demikian, pihaknya sudah menerima surat dari pihak pengelola pelabuhan agar tidak lagi menggunakan pelabuhan Pariwisata Gili Mas untuk mengirim ternak ke luar daerah.
“Bisa saja teman-teman pengusaha sewa satu kapal dengan jika jumlah pesanan capai 150 hingga 200 ekor. Ya memang agak mahal,” ungkapnya .
Pihaknya berharap dengan adanya kapal khusus ternak ini persoalan pengiriman ternak, khususnya saat Hari Raya Idul Adha tidak ada lagi. Begitu juga kejadian saat truk pengangkut ternak telantar di Pelabuhan Gili Mas diharapkan tidak terulang lagi, sehingga pengusaha tidak rugi. (ham)
