Giri Menang (Suara NTB) – Oknum guru SMK yang diduga melakukan penipuan kepada siswa-siswi dan orangt tua. Beberapa siswa tersebut berasal dari Lombok Barat (Lobar) juga beberapa dari daerah lain. Kasus ini pun sudah dilaporkan ke Polda NTB, bahkan oknum guru tersebut kabarnya telah dijemput paksa oleh pihak Polda.
“Sudah di jemput paksa guru itu oleh Polda. Siswa juga sudah melakukan Berita Acara Pemeriksaan BAP,” kata pendamping dari siswa korban penipuan, Lalu Syahrul Apriyan, Jumat, 25 Oktober 2024. Syahrul mengatakan, oknum guru tersebut juga merupakan pemilik dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Wahyuyuha, Mataram.
Modusnya, oknum guru tersebut menjanjikan siswa nya untuk dikirim belajar ke Jepang. Dengan syarat membayar terlebih dahulu sejumlah uang yang disebutkan. “Anak anak itu disuruh keluar mengikuti pembelajaran di LKP kalau mau berangkat ke Jepang,” beber pria yang juga sebagai Ketua Gempa Lombok ini.
Menurut informasinya, ada sekitar 18 siswa yang menjadi korban dalam penipuan tersebut. Empat diantaranya berasal dari Lobar. Dengan masing-masing bisa mengeluarkan Rp 30 juta sampai Rp 40 juta. “Jadi ada sekitar Rp 500 an juta lah,” sebutnya.
Kabarnya, oknum guru tersebut awalnya akan mengembalikan uang tersebut. Tetapi, karena telah mendengar adanya laporan masuk ke Polda NTB, oknum guru tersebut mengurung niatnya. Sementara keluarga para korban telah mendesak untuk uang tersebut segera dikembalikan. Mengingat, untuk mendapatkan uang dengan jumlah tersebut diakuinya sulit. Sehingga kekuarga melakukan pinjaman.
“Kan jadinya berhutang. Disuruh minjem dulu. Tetapi sampai satu tahun belum ada kepastian keberangkatan, jadinya uangnya harus dikembalikan,”jelasnya.
Sebelumnya, para siswa yang menjadi korban tersebut telah melakukan hearing kepada Komisi IV DPRD Lobar. Sehingga DPRD Lobar bersurat ke DPRD Provinsi yang menurutnya kasus ini ada di ranah provinsi. (her)