Giri Menang (Suara NTB) – Adanya keluhan warga masyarakat Lombok Barat (Lobar) khususnya yang mau berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanglah, Bali, terkait biaya hidup atau makan minum dan transportasi selama berobat di RS tersebut disuarakan oleh kalangan Komisi IV DPRD setempat.
Dewan mendorong agar Pemkab menganggarkan untuk jaminan atau biaya hidup bagi keluarga pasien selama berobat di RS Sanglah. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lobar, Dr. Syamsuriansyah HM Sadakah, MM, M. Kes., mengatakan bahwa untuk pasien yang berobat ke RS Sanglah Bali, sudah disiapkan rumah singgah oleh Pemkab. Untuk rumah singgah ini, Komisi IV sudah merencanakan tetap dianggarkan tiap tahunnya. Terkait besaran anggarannya, menyesuaikan dengan kondisi di sana.
Terkait biaya hidup atau makan minum dan transportasi bagi keluarga pasien selama berobat disana, pihaknya akan mempelajari dulu. Apakah anggaran untuk rumah singgah itu, juga include dengan biaya hidup keluarga pasien disana. “Kalau itu belum ada, maka kita akan anggarkan, tapi kita perlu pelajari dulu berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya seperti apa,’’ ujar politisi Perindo ini, Jumat (25/10).
Karena sesuai dengan leading sector Komisi IV soal kesejahteraan sosial, bagaimana masyarakat yang kebetulan berobat di RS Sanglah yang butuh bantuan harusnya dibantu, mulai dari rumah singgah hingga biaya hidup selama di sana. “Kita berharap kedepannya ditambah juga dengan biaya makan, minum dan transportasi selama disana,”ujarnya. Sebab dari pengalaman beberapa pasien yang mau dirujuk dari RSUP ke RS Sanglah, masih mikir-mikir mau dirujuk karena beban biaya hidup di sana.
Kembali politisi Perindo ini menegaskan, bahwa pihaknya akan mempelajari terkait hal ini. Apakah periode – periode sebelumnya tidak dianggarkan untuk biaya hidup, maka diperiode ini akan diusahakan untuk dianggarkan. Sebab ini untuk membantu warga tak mampu yang memang perlu dibantu oleh pemerintah. “Sebab warga yang sudah sakit, ditambah lagi beban hidupnya maka akan tambah sakit. Inilah fungsinya kami menyuarakan kebutuhan untuk masyarakat bawah,”sambungnya sembari berharap agar tak ada kendala.
Kedepan pihaknya mendorong agar RSUD Tripat untuk membuka atau ekspansi layanan khusus Poli-poli tertentu yang memang dibutuhkan masyarakat, supaya tidak lagi warga dirujuk ke RS Sanglah. Atau paling jauh ke RSUP, masih berada di wilayah NTB. “Tapi kalau bisa dilayani di Lobar sangat menarik, kan ini menambah PAD juga,”tutupnya. (her)