Dompu (Suara NTB) – PT Sumbawa Timur Mining (STM) melakukan pengembangan pada 11 pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Taman Kanak Kanak se Kecamatan Hu’u. Pengembangan difokuskan melalui kegiatan lokakarya dan pendampingan. PAUD ini diharapkan menjadi pelopor dan kiblat bagi pengembangan pendidikan usia dini di Kabupaten Dompu.
Harapan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dompu, Drs. H. Rifaid, M.Pd pada acara seminar orang tua yang mengangkat tema ‘Pentingnya Kemampuan Fondasi untuk Anak Usia Dini’ bagi wali murid siswa PAUD dampingan STM di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu di aula Kantor Camat Hu’u, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Drs. H. Rifaid meminta Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Hu’u bersama jajarannya untuk memotivasi yang menjadi sasaran program pengembangan oleh STM. Sehingga bisa memaksimalkan kesempatan ini lebih banyak belajar dan mengembangkan diri pada fasilitator yang ditunjuk. Dengan memaksimalkan kesempatan, sehingga bisa lebih maju dan bahkan menjadi pelopor PAUD di Kabupaten Dompu.
“PAUD di Kecamatan Hu’u yang mendapat intervensi luar biasa dari PT STM, harus punya kualitas lebih dari PAUD – PAUD yang ada di tempat lain di Kabupaten Dompu. Jadi harus menjadi pelopor, harus menjadi kiblat bagi pengembangan pendidikan usia dini di Kabupaten Dompu,” harap H. Rifaid.
H. Rifaid juga mengingatkan, investasi di bidang pendidikan tidak akan langsung terlihat hasilnya seperti membangun jembatan dan program fisik lainnya. Tapi butuh waktu dan proses dalam menjalankannya. Kehadiran STM yang ikut mendampingi pendidikan formal maupun non formal semata – mata untuk memuliakan masyarakat Kabupaten Dompu. Sehingga kedepan, masyarakat Hu’u dan Kabupaten Dompu umumnya memiliki sumberdaya yang memiliki pengetahuan dan terampil.
Ia pun mengingatkan pernyataan yang selalu disampaikan M Yasin, S.Sos., MM Camat Hu’u terdahulu bahwa Camat Hu’u sebagai terkaya di Kabupaten Dompu. Karena Hu’u memiliki potensi sumberdaya mineral dan panas bumi (geothermal). Pernyataan itu harus menjadi motivasi untuk menyiapkan sumberdaya yang memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan mengelola potensi dengan berusaha.
“Kekayaan, potensi yang kita punya, tidak akan menjadi apa – apa kalau kita tidak bisa mengolah dan mengelolanya,” pesannya.
Ada 11 PAUD dan TK yang mengikuti program pengembangan PAUD oleh STM. Diantaranya PAUD My Little School Desa Hu’u, PAUD Tune Ncuhi Desa Daha, PAUD Nurul Huda Desa Rasabou, PAUD Pasir Putih Desa Jala, PAUD Ar Rizki Desa Jala, PAUD Teluk Cempi Desa Cempi Jaya, PAUD Al Ikhlas Desa Sawe, PAUD Delima Desa Adu. TK Dharma Wanita Desa Rasabou, TK Harapan Jaya Desa Jala, dan TK Al Huda Desa Marada.
Vovia Witni dari Community Developman STM mengungkapkan komitmen perusahaan untuk tumbuh dan kembang bersama masyarakat. Komitmen ini menjadikan STM fokus pada program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat sejak dini. Harapannya, dapat menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan bisa berkontribusi bagi pengembangan Proyek Hu’u milik STM.
Pada sektor pendidikan, pengembangan dan pendampingan yang dilakukan STM juga menyasar anak usia dini melalui program pengembangan PAUD. Program yang baru berjalan tahun pertama ini diharapkan bisa menyiapkan pondasi yang baik bagi pendidikan anak kedepannya. Namun pendidikan ini tidak akan sukses tanpa dukungan keluarga. Orang tua sebagai pihak terdekat dari anak memiliki kontribusi besar bagi perkembangan pendidikan anak. “Itulah menjadi alasan, kenapa kita melakukan seminar hari ini. Harapannya, kegiatan hari ini bisa bersama – sama membuka cakrawala berpikir kita bahwa pendidikan itu dimulai dari rumah,” kata Vovia Witni.
Muhammad Iswan, SKM selaku Camat Hu’u menyampaikan apresiasinya kepada STM yang ikut memberikan perhatian utamanya bagi pengembangan sumberdaya manusia (SDM) di Kecamatan Hu’u. perhatian itu tidak hanya pada anak usia dini, tapi juga pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga perguruan tinggi. Termasuk juga pada mereka yang lansia melalui pendidikan keaksaraan dasarnya.
Saat ini, lanjut Iswan, STM masih tahap eksplorasi atau penelitian. Diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama, bisa memulai tahapan produksi. Untuk mendukung aktivitas perusahaan, warga tidak mesti mejadi karyawan, tapi juga berusaha dan bermitra dengan perusahaan. Semua itu bisa berjalan apabila ada kesiapan SDM, sehingga tidak menjadi penonton atas kehadiran investasi ini.
“Kami baru pulang dari Sorowako Sulawesi Selatan mengunjungi tambang mineral yang dikelola PT Vale Indonesia. Sudah 56 tahun PT Vale Indonesia berproduksi. Saat ini, pemimpin semua di sana, tidak ada yang dari luar. Semua asal sana, kecuali KTT-nya. Kenapa bisa seperti ini, masyarakatnya menyiapkan anak – anaknya untuk bekerja di dunia pertambangan. Saya berterimakasih kepada STM yang sudah mensuport dunia pendidikan kita,” kata Iswan. (ula/*)