Giri Menang (Suara NTB) – Jelang libur natal dan tahun baru (Nataru) biasanya terjadi peningkatan jumlah penumpang angkutan laut. Pada momen ini, PT Dharma Lautan Utama (DLU) sudah melakukan persiapan, bahkan telah menambah layanan penyeberangan dari Surabaya, Lombok, dan NTT.
Kepala Cabang Dharma Lautan Utama Lembar Firman Dandy di Pelabuhan Gili Mas Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Jumat, 1 November 2024 mengatakan, pada Nataru kali ini, DLU melayani kebutuhan penumbang di berbagai daerah di Indonesia.
Salah satunya, dengan telah dilayaninya rute Surabaya – Lombok, Ende, Labuan Bajo, Waingapu dan Kupang.
“Rute baru ini sudah 3 bulan berjalan. Sebagaimana diketahui wilayah Waingapu dan Kupang pasti banyak warganya yang pulang kampung libur natal, awal Desember 2024 ini akan terlihat pergerakan penumpang dari dan ke arah timur,” katanya.
Dari rute tersebut, pelabuhan Lembar menjadi tempat transit para penumpang yang akan melanjutkan ke rute Waingapu dan Kupang. Karena kapal-kapal yang tersedia untuk mengangkut penumpang berbeda dengan rute lainnya.
“Dengan kapasitas kapal maksimal bisa mengangkut penumpang sebanyak 980 muatan, makanya di akhir tahun kenaikannya kita batasi di 20 persen,” terangnya.
Sementara itu, PT. DLU juga mengoperasikan kapal-kapal baru untuk melayani rute Lombok-Surabaya, atau Surabaya Lobok. Dua kapal yang digunakan diantaranya, Dharma Rucitra VIII yang berangkat setiap hari Minggu ke Surabaya. Dan Dharma Kartika V yang berangkat setiap Jumat. Kedua kapal ini bongkar dan sandar di Pelabuhan Gili Mas, Lembar. Karena termasuk kapal berkapasitas besar.
Sementara dari Pelabuhan Lembar, PT. DLU mengoperasikan KM Kirana VII yang diberangkatkan ke Surabaya dua hari sekali.
Ketua Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Cabang Lembar ini mengatakan, kapal-kapal PT. DLU yang bongkar dan muat di Pelabuhan Gili Mas adalah kapal-kapal berkapasitas mesin besar. dengan kecepakan maksimal sampai 24 knot.
“Dengan kapal ini, biasanya rute Surabaya- Lembar atau sebaliknya, menempuh waktu 20 jam sam[ai 22 jam penyeberangan. Tapi bisa dipercepat menjadi 17 jam,” jelasnya.
Sebagai gambaran, saat ini tingkat keterisian kapal atau load factor untuk rute Surabaya – Lembar, mencapai kisaran 60-70 persen.
“Load factornya sudah cukup bagus. dan kita sudah bersiap siap juga untuk melayani angkutan Nataru,” tandasnya. (bul)