Mataram (Suara NTB)- Program makan bergizi gratis yang akan dijalankan oleh pemerintah mulai tahun 2025 besok mulai disipkan oleh pemerintah daerah bersama dengan TNI,Polri, Pemda Kabupaten/Kota hingga pemerintah desa. Salah satu konsep yang ingin dikedepankan yaitu bahan baku makanan bergizi ini berasal dari desa setempat.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Ni Nyoman Darmilaswati mengatakan, pangan bergizi diarahkan dari desa dan untuk desa. Sehingga komoditas lokal yang ada di desa diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Hal itu tentu akan memberi dampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
“Jadi kita minta kepada Dinas Ketahanan Pangan untuk membuat pemetaan komoditas apa, nanti dihitung berapa kebutuhannya, nanti yang kurang baru kita datangkan dari luar,” Ni Nyoman Darmilaswati kepada Suara NTB, Senin 2 Desember 2024.
Menurutnya, anggaran dana desa sebanyak 20 persen juga diarahkan untuk ketahanan pangan masyarakat. Pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berasal dari desa setempat juga memberi keuntungan pada kualitas. Artinya masyarakat bisa mengetahui intervensi kimia apa yang digunakan dalam proses penanaman.
Secara teknis di lapangan, akan ada tim khusus yang dibentuk untuk menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah. Tim ini akan memiliki hak dan kewajiban sebagai sebuah jabatan. Mereka akan menerima gaji dari negara atas tanggung jawab yang diembannya.
“Nanti ada tim, di sana juga nanti ada Polri untuk ketahanan pangan, peran Korem juga untuk program makan bergizi gratis ini, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, pihak desa semua dilibatkan untuk memberikan makan bergizi untuk anak-anak sekolah,” katanya.
Karena ini merupakan program yang sifatnya kolaboratif, maka ada banyak pihak yang terlibat dan memiliki peran masing-masing. Misalnya Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa benih gratis, bantuan alsintan dan lain sebagainya.
“Program cetak sawah juga akan menambah lahan. Jadi kami minta juga kepada masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan walaupun sedikit,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Yudi Sastro menyampaikan, sebagai bagian dari upaya pemenuhan gizi masyarakat, pemerintah juga meluncurkan Gerakan Pangan Merah Putih (GPMP) yang berfokus pada penanaman sayuran, umbi-umbian, serta komoditas protein hewani di pekarangan rumah.
Program ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi keluarga, tetapi juga mengurangi beban pengeluaran rumah tangga. Pemerintah juga menargetkan untuk menjadikan setiap desa di Indonesia memiliki Dapur Bergizi yang menyediakan bahan makan bergizi gratis bagi masyarakat sekitar.
“Kami percaya dengan dukungan yang ada, mulai dari optimalisasi lahan, pembangunan infrastruktur, hingga kolaborasi lintas kementerian, kita bisa mewujudkan kemandirian pangan nasional dan memberikan pangan bergizi bagi semua masyarakat Indonesia,” ucapnya di Dialog FMB9 yang digelar belum lama ini.(ris)