Mataram (Suara NTB) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB kini sudah berusia 55 tahun. Seremoni ulang tahun rumah sakit rujukan ini digelar, Sabtu, 2 November 2024 yang dihadiri oleh Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi, Forkopimda dan ribuan karyawan RSUD Provinsi.
Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra M.Kes, MH mengatakan usia 55 tahun, dalam teori kesehatan merupakan usia yang produktif, sehingga pihaknya dan seluruh civitas hospitalia memiliki target level pelayanan tertinggi.
Lalu Herman Mahaputra atau dr. Jack mengaku pihaknya akan terus berbenah agar lebih baik. RSUD NTB juga sudah membuat peta jalan atau roadmap untuk lima tahun ke depan yang harus dicapai. Tergetnya adalah pasien dari NTB tak perlu lagi dirujuk keluar daerah karena peralatan dan SDM kesehatan di RSUD sudah memadai.
“Jadi semua pelayanan kita harus paripurnakan dalam waktu lima tahun kedepan. Begitu banyak terobosan yang dilakukan oleh teman-teman semua, alhamdulillah kekompakan terus terjaga,” kata dr. Jack.
Salah satu inovasi yang sudah dijalankan yaitu adanya pelayanan bedah jantung terbuka. Sebab selama ini banyak pasien sakit jantung yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita untuk mendapatkan tindakan medis bedah jantung.
“Kami tak ingin menghentikan layanan itu. Insya Allah di bulan November ini ada pasien yang akan dilakukan operasi bedah jantung di sini,” tegasnya.
Salah satu inovasi internal dalam meningkatkan kinerja yaitu dengan dihadirkannya tempat penitipan anak untuk 2.600 karyawan RSUD Provinsi. Inovasi ini akan memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada para karyawan sehingga diharapkan akan memberikan kontribusi bagi peningkatan pelayanan.
Selain itu, pihaknya mendorong kemandirian rumah sakit H.L Manambai Abdulkadir di Sumbawa agar tahun 2025 harus meningkat kelasnya menjadi rumah sakit kelas B karena sangat banyak rujukan pasien dari Pulau Sumbawa. “Rumah sakit Manambai harus mampu menjawab persoalan-persoalan penyakit di Pulau Sumbawa,” katanya.
Sementara itu Sekda NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, MSi mengatakan, perayaan ulang tahun seperti ini merupakan momentum untuk melakukan evaluasi dan kontemplasi sejauhmana rumah sakit sudah mampu melaksanakan tugas pokoknya dalam melayani masyarakat.
Ketua Dewan Pengawas RSUD Provinsi NTB ini mengatakan, pihaknya terus mendorong dan berupaya agar RSUD Provinsi NTB menjadi rumah sakit rujukan di Indonesia bagian timur. Karena itulah kelengkapan sarana dan prasarana menjadi sangat penting untuk terus ditingkatkan. Bahkan Pemprov NTB berutang di SMI dalam rangka membangun fasilitas untuk pelayanan publik.
“Tidak hanya fasilitas gedung dan alat kesehatan tapi juga sumberdaya tenaga kesehatan dengan meningkatkan kualitasnya. Kita sadari derajat kualitas kesehatan masyarakat yang tercermin dalam human development index masih perlu usaha usaha ekstra”, ujar Sekda.
Dikatakannya, setiap tahun pemerintah provinsi merekomendasikan para tenaga kesehatan untuk melanjutkan studi S1, dokter spesialis dan lainnya. Selain itu, untuk menunjang layanan, fasilitas gedung dan perluasan lahan yang saat ini dalam perencanaan pembangunan adalah bentuk komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
Di sisi lain, layanan unit kesehatan dan inovasi RSUP yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat seperti PCC 119 dan layanan daycare dapat berkontribusi dalam ajang inovasi daerah nasional.
Sekda juga berharap agar pelayanan humanis dengan tagline Ultah ke-55 RSUP NTB yakni Tulus dan Santun dapat dilakukan oleh rumah sakit provinsi lainnya seperti RS Mandalika, Manambai, RS Mata dan RS Jiwa Mutiara Sukma.(ris)