Mataram (Suara NTB) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut produksi daun tembakau yang mencapai puncaknya pada triwulan III 2024 mendongkrak laju pertumbuhan industri pengolahan di NTB.
Kepala BPS NTB, Wahyudin mengatakan pertumbuhan ekonomi secara kuartal ke kuartal sebesar 0,23 persen dan ditunjang oleh industri pengolahan mencapai 40,32 persen. ‘’Musim tembakau menjadi penunjang industri pengolahan, sehingga mengalami peningkatan yang cukup besar,’’ ujarnya di Mataram, Selasa, 5 November 2024.
Wahyudin menuturkan siklus panen daun tembakau tidak berlangsung sepanjang tahun. Puncak musim panen berlangsung pada triwulan III 2024, sehingga peningkatan produksi dari industri pengolahan tembakau cukup besar dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan data BPS, luar tanaman perkebunan tembakau di NTB mencapai 34 ribu hektar pada tahun 2023. Nilai produksi perkebunan tembakau rakyat sebanyak 55 ribu ton.
Selain industri pengolahan yang mencatatkan pertumbuhan tingi, imbuhnya, sektor konstruksi mengalami peningkatan hingga 8,23 persen. Hal itu disebabkan meningkatnya realisasi pengadaan semen dan mulai banyaknya realisasi proyek pemerintah.
“Pada triwulan III biasanya proyek pemerintah sudah mulai banyak, termasuk juga triwulan IV. Kejar tayang nanti di akhir tahun semua proyek diusahakan supaya tidak ada silpa,” kata Wahyudin.
Lebih lanjut dia menyampaikan sektor lapangan usaha akomodasi juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 3,83 persen yang ditopang dari jumlah tamu menginap di hotel yang meningkat 25,52 persen dibandingkan pada triwulan II 2024.
Secara year on year atau tahunan, laju pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 6,22 persen pada triwulan III 2024. Angka itu lebih tinggi bila dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya tumbuh sebesar 4,95 persen. (ant)