spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img
BerandaNTBProgram Makan Bergizi Gratis, Momentum Peningkatan Produksi Usaha Pangan Lokal

Program Makan Bergizi Gratis, Momentum Peningkatan Produksi Usaha Pangan Lokal

Mataram (Suara NTB) – Program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah yang akan dilakasanakan oleh pemerintah mulai tahun 2025 menjadi momentum yang tepat untuk peningkatan kapasitas dan peningkatan produksi pelaku usaha pangan lokal. Sebab tidak semua bahan pangan yang dibutuhkan di program ini bisa terpenuhi di dalam daerah, misalnya susu, telur ayam atau bahan bumbu tertentu seperti bawang putih.

Anggota Komisi II DPRD NTB H. Abdul Rauf mengatakan, khusus untuk telur mestinya bisa dioptimalkan oleh pengusaha lokal. Sebab selama ini, telur yang dikonsumsi oleh masyarakat NTB banyak didatangkan dari Bali karena stok dalam daerah masih terbatas.

“Kita sadari telur banyak disuplai oleh Bali yang terdekat ya. Sehingga dengan adanya peluang ini, harusnya pemerintah daerah juga berpikir untuk mendorong pengusaha-pengusaha lokal untuk tumbuh. Karena potensi ekonomi kita di sektor perteluran ini bisa eksis karena ada pasar yang pasti,” kata H. Abdul Rauf kepada Suara NTB, Kamis, 7 November 2024.

Untuk produk susu kata Rauf, NTB memang tak mampu untuk memenuhi kebutuhan lokal karena masih sangat bergantung dengan produk dari luar daerah. Sebab di NTB tak ada ekosistem sapi perah yang mendukung suplai konsumsi susu bagi masyarakat.

Sedangkan untuk buah, pihaknya menyarankan agar penyedia layanan program makan bergizi gratis ini menggunakan buah-buahan lokal yang banyak tersedia di petani, baik buah musiman atau non musim.

“Berharap nanti memperhatikan ketersediaan dan menyerap produk lokal untuk kebutuhan. Program ini harus dijawab dengan adanya pengusaha-pengusaha yang bisa menyiapkan kebutuhan pokok, seperti telur ini,” katanya.

Menurutnya, pemerintah harus memastikan pasar untuk pelaku usaha pangan lokal melalui program makan bergizi gratis ini. Jika pasar mereka sudah pasti, maka UMKM akan bergerak dengan sendirinya. Jika mereka ada kendala dengan aspek permodalan, maka akses pembiayaan di perbankan untuk mereka diharapkan bisa difasilitasi.

“Nanti kami komunikasikan dengan pemda, jika ada komitmen seperti itu saya pikir para pengusaha akan mengambil peluang ini. Yang penting ada kepastian mengambil. Jangan dibiarkan tarung bebas,” katanya. (ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO