Sumbawa Besar (Suara NTB) – Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sumbawa, menyatakan hampir seluruh Puskesmas di wilayah setempat kelebihan tenaga kesehatan (Nakes) baik itu PNS, PPPK hingga pegawai honor dan sukarela.
“Seluruh Puskesmas di Sumbawa mengalami kelebihan Nakes, sehingga untuk penambahan tenaga kerja di sektor tersebut harus disesuaikan dengan kondisi beban kerja dan keuangan daerah,” kata Sekretaris BKPSDM Sumbawa, Budi Santoso kepada Suara NTB, Kamis, 7 November 2024.
Budi merincikan, untun Puskesmas Moyo Hilir, Moyo Hulu, dan Moyo Utara, Unter Iwes, Sumbawa satu dan dua, tenaga PNS nya Kelebihan. Apalagi dengan diisi kembali dengan PPPK termasuk juga tenaga honor dan sukarela akan sangat membebani keuangan daerah.
“Di Puskesmas Sumbawa unit satu misalnya jumlah tenaga bidan lebih dari 29 orang non ASN dan non Database dan hampir seluruh Puskesmas kelebihan nakes non ASN,” ucapnya.
Di kabupaten Sumbawa untuk belanja pegawai ditambah dengan PPPK mencapai 44 persen dari total DAU yang diterima daerah. Jumlah tersebut jauh dari jumlah batas yang ditetapkan Kemanpan RB, dimana Kabupaten/ Kota diberikan untuk belanja pegawai hanya 30 persen.
“Jika jumlah belanja pegawai tersebut terus bertambah maka di tahun 2026 dipastikan belanja pembangunan akan sangat berdampak karena kita hanya akan mampu menggaji pegawai saja,” ujarnya.
Apalagi Kabupaten Sumbawa saat ini masih membutuhkan belanja pembangunan salah satunya akses jalan yang masih butuh perhatian khusus. “Kondisi keuangan daerah sangat terbatas, jika dipaksakan untuk kembali menambah pegawai maka pembangunan di daerah akan sangat berdampak di tengah kondisi pembangunan daerah sangat dibutuhkan,” tukasnya. (ils)
