Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbawa, mengaku siap menerima jika pemerintah kembali membuka daerah Transmigrasi baru karena jumlah penduduk saat ini belum sebanding dengan luas wilayah yang dimiliki.
“Kalau daerah-daerah seperti Lunyuk dan Moyo Hulu masih cukup luas sebagai daerah Transmigrasi baru hanya saja untuk angka pastinya kami belum menghitung secara keseluruhan,” Kata Kadis Nakertrans Sumbawa, H. Varian Bintoro, kepada Suara NTB, Kamis, 7 November 2024.
Diakuinya, Sumbawa ini sudah lebih dikenal dengan luas wilayahnya daripada jumlah penduduk yang ada saat ini. Berdasarkan data saat ini jumlah penduduk Sumbawa diperkirakan mencapai 500 ribu orang dengan luas wilayah yang mencapai 664 kilometer persegi.
“Kabupaten ini (Sumbawa) masih cukup besar dibandingkan kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara sementara jumlah penduduknya masih sangat sedikit,” ujarnya.
Pemerintah tentu sangat menyambut baik jika ada transmigrasi baru di Sumbawa, karena lokasinya memang cukup luas. Hanya saja yang masih menjadi persoalan saat ini luas wilayah tersebut masih didominasi oleh kawasan hutan diluar pemukiman yang ada saat ini.
“Karena status kehutanan ini tidak ada kewenangan daerah, maka pemerintah pusat harus menyiapkan lokasi yang diperuntukkan untuk daerah Transmigrasi baru,” ujarnya.
Varian tidak menampik, pembangunan daerah transmigrasi baru seringkali bersinggungan dengan kawasan hutan. Padahal tujuan transmigrasi ini sangat mulia salah satunya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lokasi Transmigrasi termasuk juga pemerataan penduduk.
“Kami berharap jika Sumbawa menjadi salah satu tujuan daerah Transmigrasi baru maka persoalan lahan harus diselesaikan supaya tidak menimbulkan konflik di kemudian hari,” tandasnya. (ils)