Praya (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah (Loteng) telah menyelesaikan proses pendataan rumah terdampak angin puting beliung yang terjadi Sabtu, 2 November 2024. Dari laporan awal sebanyak 282 rumah, data terakhir bertambah menjadi 301 rumah. Setelah ada laporan tambahan dari beberapa kecamatan.
“Per tanggal 6 November 2024 kemarin, total rumah rusak terdampak puting beliung sebanyak 301 rumah. Tersebar di enam kecamatan. Dengan Kecamatan Jonggat paling parah terdampak,” terang Kepala Pelaksana BPBD Loteng H. Ridwan Makruf, kepada Suara NTB, Jumat, 8 November 2024.
Data rumah rusak tersebut selanjutkan akan di kirim ke pemerintah pusat. Untuk nanti diharapkan bisa mendapat bantuan penanganan rehab rekon. Tahap awal untuk sudah dilakukan dengan penetapan status bencana. Setelah itu pemerintah pusat akan turun kembali melakukan assesment untuk menetukan kelayanan rumah yang ditangani.
“Jadi bukan kita yang menentukan mana rumah yang akan ditangani. Semua berdasarkan hasil penilaian tim assesment nantinya,” ujarnya seraya mengatakan tim assesment akan turjn dalam waktu dekat ini.
BPBD Loteng sendiri memang sudah ada data rumah rusak untuk masing-masing kriteria. Baik itu rusak ringan sedang hingga berat. Tapi keputusan akhir tetap berdasarkan hasil assesment yang melibatkan instansi terkait. Seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukinan (Disperkim).
“Kalau untuk penanganan darurat sudah dilakukan. Seperti bantuan terpal dan bantuan kedaruratan lainnya. Kalau untuk penanganan permanen menunggu pusat,” tandasnya.
Disinggung nilai kerugian dampak puting beliuang Ridwan mengaku cukup besar. Mencapai antara Rp 500 sampai Rp 700 juta. Dan, rata-rata rumah yang rusak rumah semi permanen. (kir)