Mataram (suarantb.com)-Ismed Fathurrahman Maulana terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi NTB pada Musyawarah Daerah (Musda) ke XV yang diselenggarakan Jumat, 8 November 2024 di Mataram.
Musda berlangsung alot. Sejak siang, hingga malam hari. Sebanyak 24 suara dari 30 pemilik suara menjatuhkan pilihan kepada Ismed. Musda ini berlangsung sukses dan kondusif. Dihadiri langsung oleh pengurus HIPMI NTB dan kabupaten/kota, serta pengurus HIPMI Pusat. Dibukan langsung oleh Sekda NTB, Drs. H. Lalu. Gita Ariadi, M.Si.
Diketahui, pada pemilihan calon Ketua BPD HIPMI NTB Tahun 2024 ini, terjaring dua kandidat Ketua Umum Himpi NTB. Ismed Maulana dan Azizah Awaliah Hadi.
Ketua terpilih, Ismed Fathurrahman Maulana diketahui lahir di Ampenan, 15 Oktober 1990. Jabatan hingga saat ini, Direktur PT. Maulana Raya Lombok. Komisaris Utama PT. Lio Jaya Mineral. Ketua HIMPI Lombok Barat. Wakil Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) NTB. Dewan Penyantun KONI Lobar. Wakil Ketua Umum GP Ansor NTB. Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) NTB.
Panitia Pengarah (Steering Committee) Musda HIPMI, Budi Wawan menyampaikan, seluruh proses dan tahapan sudah selesai dilaksanakan. Hingga terpilihnya Ismed sebagai Ketua BPD HIMPI NTB untuk periode kepengurusn tiga tahun mendatang.
“Semua proses berjalan lancar. Dan kondusif,” katanya.
Selanjutnya, yang terpilih akan membentuk pengurus dan pelantikan sesuai waktu yang ditentukan oleh pengurus terpilih.
Sebelumnya, pada pembukaan Musda XV HIPMI NTB, Sekda Provinsi NTB, Drs. H. Lalu. Gita Ariadi mengajak pada pengusaha muda HIPMI untuk bekerjasama memaksimalkan potensi sumber daya alam dan manusia yang dimiliki NTB.
“Pemuda memiliki energi dan ide-ide segar yang sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Mari kita dukung, berkolaborasi dengan para pelaku usaha dan pemerintah dalam menciptakan peluang bisnis dan investasi yang menguntungkan,” ujarnya.
Lalu Gita menjelaskan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan menyederhanakan regulasi, meningkatkan pelayanan perizinan, dan memfasilitasi kerja sama antara pemerintah dan badan usaha.
“Kita juga akan terus mendorong pengembangan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti kawasan industri dan pelabuhan. Dengan begitu, kita dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di NTB,” tegasnya.
Lalu Gita menambahkan, NTB saat ini terus berkembang dengan potensi besarnya. Beberapa diantaranya disebut ruang-ruang berinvestasi adalah KEK Mandalika yang didalamnya terdapat Sirkuit MotoGP bisa menjadi magnet investasi dan kawasan pertumbuhan ekonomi baru.
Selaiin itu, ada juga kawasan industry yang sudah ditetapkan pemerintah di komplek pertambangan Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, yaitu kawasan industry pengolahan hasil pertambangan (smelter) yang terus berproses untuk segera dioperasikan.
Ada juga pusat ekonomi yang sudah diwacanakan sejak lama, yaitu Bandar Kayangan atau Global Hub di Kabupaten Lombok Utara.
“Semua kawasan-kawasan investasi itu bisa dimanfaatkan sebagai potensi oleh pengusaha-pengusaha muda. Ikutlah menjadi pemain, atau dengan kekuatan jaringannya, datangkan investor ke daerah ini. pemerintah daerah siap mendukung dalam hal kebijakan,” tandasnya.(bul)