Selong (Suara NTB) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Timur (Lotim) memastikan tiga proyek besar yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 tidak molor. Sisa waktu pengerjaan diyakini rampung tepat waktu sebelum kontrak terakhir tanggal 25 Desember 2024.
Demikian dikemukakan Kepal Bidang Cipta Karya PUPR Lotim, Rozikin menjawab Suara NTB di kantornya, Senin, 11 November 2024.
Tiga proyek besar bidang cipta karya itu adalah pembangunan pendopo Bupati Lotim senilai Rp 3 miliar, Pendopo Wakil Bupati Rp 5 miliar dan gerbang Masbagik Rp 2,8 miliar.
“Saya optimis tidak akan molor dan selesai sesuai rencana,’ ungkapnya.
Diakuinya, bulan November 2024 ini sudah masuk musim hujan. Meski hujan mengguyur, dipastikan semua kegiatan pembangunan tidak terkendala.
Hasil pantauan terakhir, pendopo Bupati Lotim progresnya diklaim 70 persen, begitu juga pendopo Wakil Bupati dan Gerbang Masbagik yang disertai penataan kawasan terbuka Hijau di samping Masjid besar Masbagik.
Pembangunan pendopo satu ini itemnya aula dan rumah dinas bupati. Sedangkan pendopo dua, dengan nilai bangunan paling besar dilakukan pembangunan total. Gedung pendopo Wabup Lotim yang ada di Gelang Kecamatan Sukamulia ini terpaksa dirobohkan semua. Pasalnya, bangunan-bangunan yang lama tersebut sudah tidak layak ditempati. “Sudah keropos kayu-kayunya semua,” ucapnya.
Anggaran awal direncanakan pembangunan pendopo Wabup ini akan menelan biaya Rp 13 miliar. Anggaran perdana 2024 sebesar Rp 5 miliar di pendopo dua ini untuk item rumah dinas dan ajudan.
Tahun 2025 mendatang diharapkan tersedia kembali dana sebesar Rp 3 miliar untuk tambahan Item pembangunan lainnya, seperti landscape, musala, aula pertemuan dan lainnya. Bangunan pendopo Wabup ini digeser ke belakang. Hal ini dimaksudkan agar landscape di depan lebih luas.
Sementara itu, untuk bangunan gerbang Masbagik menjadi satu kesatuan dengan bangunan gapura masuk kota Selong dari arah Masbagik. Harapannya, adanya gerbang Masbagik bisa dibangun di sebelah utara lagi agar lebih estetik.
Saat ini, sambung Rozikin yang cukup miris sebenarnya adalah gapura masuk Kabupaten Lotim yang terlihat sekelilingnya masih sangat kumuh. Kabid Cipta karya ini berharap ke depan ada pembebasan lahan sehingga bisa ditata kembali wajah utama masuk Gumi Patuh Karya sehingga lebih cantik dan elegan. (rus)