Sumbawa Besar (Suara NTB) – Pemkab Sumbawa, menargetkan penurunan angka stunting di angka 14 persen tahun 2024 setelah di tahun 2022 terjadi penurunan di angka 4 persen.
“Tahun ini kita targetkan 14 persen penurunan angka stunting setelah melihat trend di tahun 2023 juga menurun di angka 4 persen,” kata kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Junaedi, kepada wartawan, Senin, 11 November 2024.
Jun melanjutkan, di tahun 2023, Pemkab Sumbawa sudah mampu menurunkan angka stunting sebesar 25,4 persen. Dimana terjadi penurunan dari tahun sebelumnya sebanyak empat persen.
“Untuk tahun ini, akan kembali dilakukan survei kembali terkait angka stunting dj Kabupaten Sumbawa dengan harapan target yang kita tetapkan bisa tercapai,” ucapnya.
Guna penurunan stunting lanjut Junaedi, pihaknya akan melakukan kegiatan rutin yang dilakukan setiap bulan di Posyandu. Di tahun 2018 angka prevalensi angka stunting berada di angka 11,73 persen menjadi 8,11 persen pada tahun 2023.
“Berdasarkan hasil EPBGM kita sudah berada dibawah 10 persen atau berada di angka 8,11 dan kami juga akan tetap melakukan intervensi secara serentak terkait masalah stunting,” terangnya.
Dia pun meyakinkan, sesuai kebijakan pusat pihaknya juga akan melakukan intervensi serentak untuk penurunan stunting. Dalam kegiatan ini, tingkat kehadiran balita hampir 100 persen. “Berdasarkan intervensi serentak ini, angka stunting kita turun di angka delapan hingga sembilan persen,” terangnya.
Selain itu, lanjut Junaedi, berbagai upaya juga dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sumbawa, guna penurunan stunting. Seperti Bhakti Stunting dan pelibatan OPD terkait lainnya dengan harapan pada survei akhir, angka stunting bisa turun di bawah standar nasional yakni 14 persen.
“Kamu tetap berusaha secara maksimal untuk bisa menurunkan angka stunting sampai diangka 14 persen itu secara nasional dan kami juga masih menunggu pelaksanaan survei lebih lanjut,” tukasnya. (ils)