Mataram (Suara NTB) – Rutinitas hilir mudik pesawat di Bandara Internasional Lombok, Zainuddin Abdul Madjid, Kamis, 14 November 2024 telah pulih. Sebelumnya, pada Rabu, 13 November 2024 lebih dari 30 penerbangan dibatalkan akibat penyebaran debu vulkanik Gunung Lewatobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur.
“Saat ini operasional Bandara Lombok berlangsung normal,” bunyi pemberitahuan yang disampaikan secara resmi oleh manajemen PT. Angkasa Pura I Bandara Lombok, Kamis pagi, 14 November 2024.
Terdapat 24 jadwal penerbangan sementara yang dilayani Bandara Lombok per Kamis, 14 November 2024. Dari pukul 06.00 WITA, hingga pukul 20.40 WITA.
Kendati demikian, Angkasa Pura I menyatakan akan terus memberikan pembaharuan informasi terkini mengenai operasional Bandara Lombok. Para pengguna jasa juga disarankan untuk menghubungi call center masing-masing maskapai. Atau dapat menanyakan lebih lanjut operasional Bandara Lombok pada contac center 172 (call) atau WA 0811984138.
Sebelumnya, Sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Lombok pada Rabu, 13 November 2024 dibatalkan. Pembatalan penerbangan ini dikarenakan adanya sebaran debu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Penerbangan domestik yang dibatalkan antara lain dari dan ke Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bima, dan Sumbawa Besar. Sementara penerbangan internasional yang batal adalah dari dan ke Kuala Lumpur dan Singapura.
Maskapai yang melayani rute-rute terdampak meliputi Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, Lion Air, Batik Air, Super Air Jet, Wings Air, AirAsia, dan Scoot. Meski ada beberapa pembatalan, ada pula beberapa penerabangan yang tetap beroperasi, diantaranya Citilink dari dan ke Jakarta serta Super Air Jet tujuan Jakarta. Selain itu, Lion Air tujuan Balikpapan, Makassar, dan Surabaya serta Garuda Indonesia dari dan ke Jakarta masih dijadwalkan terbang pada sore hingga malam nanti.
Mengantisipasi kondisi terkini, PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Lombok terus melakukan koordinasi dengan pihak maskapai, BMKG, serta Kantor Otoritas Bandara. (bul)