spot_img
Kamis, November 14, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPenataan Pantai Ampenan, Rekanan Diminta Lembur dan Tambah Pekerja

Penataan Pantai Ampenan, Rekanan Diminta Lembur dan Tambah Pekerja

Mataram (Suara NTB) – Dinas Pariwisata Kota Mataram meminta rekanan untuk menambah waktu kerja (lembur) serta pekerja untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan. Kondisi cuaca dikhawatirkan mengganggu pengerjaan pekerjaan tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Dr. Cahya Samudra dikonfirmasi pada, Rabu, 13 November 2024 mengatakan, rekanan yang mengerjakan proyek eks Pelabuhan Ampenan telah diminta untuk menambah jumlah pekerja dan bekerja lembur mengantisipasi kondisi cuaca. Tujuannya supaya pekerjaan seimbang dengan cuaca yang dapat menghambat pekerjaan. “Kami sudah minta kontraktor untuk menambah pekerja bila perlu lembur,” katanya.

Proyek dengan pagu senilai Rp4,3 miliar dikerjakan oleh CV. Total Karya Utama dengan nilai kontrak Rp4,2 miliar lebih. Rekanan diketahui memiliki waktu menyelesaikan seluruh pekerjaan sampai 21 Desember 2024. Cahya mengakui, pekerjaan masih deviasi positif dan pihaknya akan mengejar target sampai 70 persen sampai akhir November. “Sehingga sampai 21 Desember kita lebih fokus untuk finishing saja,” pungkasnya.

Mantan Camat Sekarbela memastikan revitalisasi eks Pelabuhan Ampenan mendapatkan pendampingan dari aparat penegak hukum. Selain itu, tim monitoring dan evalusi dari Pemkot Mataram juga telah melakukan pengawasan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Mataram, Miftahurrahman mengatakan, pengerjaan proyek besar sampai kontrak besar telah diingatkan pada evaluasi terakhir untuk mengantisipasi kondisi memasuki musim hujan pada bulan November dan Desember. Artinya, organisasi perangkat daerah harus menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Tetapi rata-rata seluruh pekerjaan fisik masih deviasi plus atau positif, sehingga pekerjaan dipastikan sesuai rencana. “Kalaupun musim hujan ada bagian pekerjaan yang dikerjakan harus tetap dikerjakan dengan mengatur strategi,” terangnya.

Khusus pengerjaan eks Pelabuhan Ampenan harus tetap disesuaikan. Artinya, rekanan harus mengatur waktu pelaksanaan. Jika musim hujan terus menerus berarti konsekuensinya menambah waktu pekerjaan alias lembur. Miftah menekankan bahwa pekerjaan harus tuntas sesuai kontrak.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengakui, pengerjaan proyek di eks Pantai Ampenan berada di daerah pantai sehingga dikhawatirkan terganggu oleh gelombang pasang. “Apalagi di sana konsep atau rancangannya terbuka, tetapi tidak terlalu banyak konstruksi sehingga lebih cepat pengerjaannya,” pungkasnya. (cem)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO