Mataram (Suara NTB) – Dewa Wisata Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) meraih juara II pada kategori Amenitas Terbaik pada malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang digelar, Minggu, 17 November 2024 malam. Acara yang digelar di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menempatkan Desa Wisata Aik Berik satu-satunya perwakilan NTB yang meraih penghargaan.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB Jamaluddin, S.Sos., M.T., mengaku bangga dengan raihan Desa Wisata Aik Berik ini. Penghargaan ini, ujarnya, merupakan hasil kerja keras dan dedikasi semua pihak, mulai dari masyarakat Desa Aik Berik hingga pemerintah daerah.
‘’Semoga prestasi ini dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan daya tarik pariwisata di Nusa Tenggara Barat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Suara NTB, Senin 18 November 2024.
Dengan penghargaan ini, ujarnya, diharapkan Desa Wisata Aik Berik dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi desa-desa wisata lain di Indonesia, khususnya di NTB dalam mengoptimalkan potensi pariwisatanya.
Menurutnya, acara ini diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata dan menjadi momen berharga bagi desa-desa wisata terbaik di Indonesia untuk memperoleh penghargaan atas kontribusi dan inovasinya dalam pariwisata. Pada ajang ini, telah diumumkan para juara dari total delapan kategori, dengan 50 desa wisata terpilih sebagai finalis.
Desa Wisata Aik Berik berada di kaki Gunung Rinjani memiliki sejumlah objek wisata, seperti Air Terjun Benang Stokel, Air Terjun Benang Kelambu dan menjadi salah satu pintu pendakian ke Gunung Rinjani lewat Lombok Tengah.
Jamaluddin berharap agar pengelola desa wisata mempertahankan prestasi yang sudah diraih. Termasuk tetap mengedepankan sapta pesona dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan. Pihaknya berharap kenyamanan, keamanan dan kebersihan wisatawan saat berwisata, khususnya desa wisata yang mendapat penghargaan nasional untuk dipertahankan. Menurutnya, mempertahankan prestasi yang diraih lebih sulit, sehingga semua elemen pengelola desa wisata tetap bekerja keras mewujudkan objek wisata seperti diharapkan wisatawan. (ham)