Giri Menang (Suara NTB) – Hujan lebat disertai angin kencang dan petir melanda daerah Lombok Barat, Selasa, 19 November 2024. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang di beberapa tempat. Selain itu, bangunan beronjong depan ruang kelas dan musola di Yayasan Pondok Pesantren Al Quran Nurul Hidayah Lendang Andus Desa Labuhan Tereng, Lembar rusak akibat longsor.
Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Al Quran Nurul Hidayah Muhamad Yusuf mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. “Yang terkena bagian depan ruang kelas atau beronjong bangunan pondok dan dua bagian pilar musola yang roboh. Itu akibat intensitas hujan yang tinggi,’’ kata Yusuf, kemarin. Setelah kejadian longsor itu, pihak Ponpes bersama santri gotong-royong membersihkan beras kerusakan akibat longsor.
Dampak longsor itu jelas dia, bagian bangunan beronjong kelas rusak. Teras beronjong tersebut berada persis di bagian depan empat ruang kelas, dimana masing-masing panjangnya 4 meter. Sehingga total panjang teras yang terkena longsor mencapai sekitar 32 meter yang berlokasi persis di depan ruang kelas. Yang dikhawatirkannya, jika tidak ditangani maka bagian empat bangunan kelas tersebut rawan akan terjadi longsor susulan. Karena jaraknya hanya 50 meter dari lokasi yang longsor.
Yang dibutuhkan penanganan sementara, seperti pemasangan karung berisi material beronjong untuk menahan tanah yang longsor. Menurutnya, gejala-gejala longsor tersebut sudah mulai terjadi sejak hujan lebat pada Senin lalu. Sehingga untuk antisipasi adanya korban atau kerusakan, pihak Ponpes melarang parkir kendaraan di depan teras tersebut. Santri dan santriwati juga dilarang bermain di bagian atas dan bawah serambi tersebut.
Pasca kejadian longsor itu, belum ada tim BPBD maupun kecamatan yang turun. ‘’Tapi kami sudah laporkan ke pihak desa. Dan rencananya dari Kadus dan Kades yang akan turun,’’ imbuhnya.
Dampak dari kerusakan akibat longsor tersebut, dipekrirakan kerugian mencapai di atas Rp100 juta karena bangunan tersebut permanen berupa cor-coran dan paping blok membutuhkan banyak material seperti batu, semen, pasir dan besi yang digunakan untuk membangun.
Pihaknya pun berharap ada bantuan dari pemerintah mulai dari desa, kecamatan dan Pemkab, sebab dalam kondisi darurat ini pihak Ponpes tentu tidak bisa melakukan perbaikan secepat itu. “Kalau tidak segera diperbaiki, ruang kelas ini (empat ruang kelas) bisa-bisa kena (longsor), kalau hujan tidak kan khawatir kita akan kena,’’ imbuhnya.
Sementara itu Camat Lembar, Agus Sutrisman mengatakan bangunan Ponpes yang rusak pada beronjong depan kelas. Pihaknya mengaku belum turun ke lokasi, “belum, rencananya besok (hari ini) kami turun,”katanya (her)