Praya (Suara NTB) – Kebersihan dan kenyamanan wisata menjadi salah satu daya tarik banyaknya kunjungan wisatawan ke suatu destinasi wisata. Termasuk di kawasan pantai yang ada di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, seperti Pantai Aan. Terjaganya objek wisata pantai yang bersih dapat memicu keinginan wisatawan untuk berlibur di pantai tersebut lebih lama.
Untuk menjaga kebersihan lingkungan, Forum Wartawan Pemprov (Forwan Pro) NTB turun langsung ke Pantai Tanjung Aan yang ada di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, akhir pekan lalu. Pembersihan ini dilakukan di sekitar pesisir pantai bersama dengan warga sekitar.
Sekretaris Forwan Pro NTB Sirajudin, menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian wartawan yang selama ini meliput di Kantor Gubernur NTB, baik tentang pemerintahan, pariwisata, ekonomi, sosial dan lainnya pada kondisi lingkungan.
Menurutnya, wartawan tidak hanya menjadi penulis berita tentang kepedulian pemerintah atau masyarakat terhadap kebersihan, namun harus ikut terjun langsung memungut sampah di lapangan. Diakuinya, pengelolaan Pantai Aan yang berada di bawah PT. Injourney Tourism Development Corporation (ITDC), sudah cukup bersih dan rapi.
Masyarakat sekitar dilibatkan dalam mengelola objek wisata andalan Lombok Tengah dan NTB ini. Meski demikian, ungkapnya, dirinya melihat kesadaran wisatawan membuang sampah, khususnya sampah plastik pada tempatnya masih rendah.
‘’Kami melihat masih banyak sampah-sampah yang dibuang wisatawan secara sembarangan, seperti bekas gelas dan botol plastik air kemasan, padahal pihak pengelola sudah menyiapkan bak sampah. Sampah-sampah ini sangat mengganggu jika tidak segera dibersihkan,’’ ungkapnya.
Dalam hal ini, wisatawan yang datang berkunjung ke objek wisata harus memiliki pemahaman, terangnya, jika objek wisata bersih itu sungguh indah dan nyaman untuk berwisata bersama keluarga. Untuk itu, pihaknya meminta pengelola objek wisata atau kelompok sadar wisata memberikan pemahaman kepada wisatawan agar membuang sampah pada tempatnya.
‘’Kalau perlu ketika ada wisatawan yang membuang sampah segera diingatkan. Jika masih membandel dan masih terulang, maka harus ada sanksi bagi wisatawan itu,’’ sarannya.
Salah satu penjual gelang Rahman bersyukur dengan kegiatan yang digelar Forwan Pro NTB, karena selain membersihkan sampah yang ada di Pantai Tanjung Aan, beberapa anggota forum juga membeli gelang rajut yang dijualnya.
Ia mengaku, hasil penjualan gelang ini digunakannya untuk membiayai sekolahnya. Ia terbiasa menjual gelang di waktu libur sekolah yang mana bertepatan dengan weekend, yang mana kunjungan ke destinasi wisata yang ada di KEK Mandalika cukup ramai. “Ini buat biaya sekolah, saya berjualan tidak hanya di pantai Tanjung Aan, tapi di pantai lainnya. Yang mana yang ramai itu tempat saya berjualan,” katanya.
Ia menceritakan, gelang yang dijualnya merupakan hasil tangan ibunya. Yang mana dari pekerjaan ini, bisa membantu perekonomian keluarganya. Adapun model gelang yang dijualnya cukup beragam, mulai dari yang biasa hingga ada ornamen dari kerang laut. (era)