MOMENTUM libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, banyak destinasi wisata di NTB yang akan diserbu oleh wisatawan, baik wisatawan lokal, domestik dan mancanegara. Karena libur Nataru berbarengan dengan musim penghujan, maka diperlukan langkah mitigasi untuk kewaspadaan bencana alam yang berpotensi terjadi.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB Jamaluddin mengatakan, salah satu langkah mitigasi yang bisa dilakukan yaitu dengan memperbanyak pusat informasi di destinasi tertentu yang berpotensi terjadi saat musim penghujan atau saat cuaca buruk.
“Ini yang perlu mulai dari sekarang, kita harus memberikan edukasi ya kepada tamu-tamu kita dengan cara memperbanyak pusat informasi, supaya tamu-tamu kita yang datang terutama dari luar agar bisa kita mitigasi agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” kata Jamaluddin kepada wartawan, Rabu, 20 November 2024.
Ia mengaku di daerah-daerah pesisir pantai banyak tamu-tamu yang tidak mengetahui bahwa di lokasi tersebut rawan dengan arus air laut dan lainnya. Hal inilah yang perlu diberikan edukasi dini kepada para wisatawan dengan cara memberikan informasi-informasi dan imbauan.
“Tentu kita sebagai tuan rumah juga, Pokdarwis dan Pentahelix agar tetap mengedepankan sapta pesona, bagaimana tamu merasa aman, nyaman, berwisata dengan sejuk, indah dan bersih, sehingga mereka bisa betah. Sehingga length of stay bisa lebih lama tinggal,” katanya.
Ia berharap kepada pokdarwis, pelaku wisata setempat dan para pihak agar untuk dapat selalu memantau aktivitas tamu-tamu yang datang ke destinasi wisata, terutama destinasi wisata pantai dan laut sebab cukup sering terjadi kecelakan di wilayah pesisir saat cuaca buruk.
Jamaluddin menambahkan, target kunjungan wisatawan ke NTB tahun 2024 sebanyak 2,5 juta orang pengunjung baik mancanegara maupun nusantara. Hingga bulan November 2024 tercapai sekitar 2 juta lebih, sehingga sampai akhir tahun 2024 target tersebut optimis dapat terealisasi.
“Mudahan dengan banyak event di bulan Desember tahun 2024 ini, angka kunjungan wisatawan dapat tercapai,” katanya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pada periode natal dan tahun baru di bulan Desember 2024, wilayah NTB masuk dalam jajaran wilayah di Indonesia yang diprakirakan akan mengalami hujan lebat pada tanggal 16 Desember – 1 Januari 2025.
Ia mengatakan, wilayah NTB berpotensi diguyur hujan lebat bersama dengan wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan sebagian wilayah Papua.
“Akhir tahun 2024 mulai dari November – Desember diprediksi terjadi La Nina Lemah yang bersamaan dengan masuknya musim hujan, maka kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah perlu dilakukan,” kata Dwikorita Karnawati.(ris)