SEKTOR pertambangan memberi dukungan terhadap ekonomi Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan porsi yang sangat besar yaitu sekitar 82 persen. Padahal sektor galian tambang memiliki batas waktu. Dimana PT AMNT akan mengakhiri tambang Batu Hijau tahun 2030 mendatang. Karena itulah harus ada sektor penopang ekonomi pascatambang yang harus difokuskan oleh Pemda KSB.
Pjs Bupati KSB Julmansyah M.A.P mengatakan, dua penopang utama KSB pascatambang adalah sektor pertanian dan pariwisata. Sehingga alokasi belanja KSB seharusnya bisa lebih fokus pada dua sektor tersebut. Selain tentunya tetap memperhatikan sektor infrastruktur yang menjadi sarana penopang kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat.
“Sehingga begitu tambang tutup, mereka tak lagi memiliki PR infrastruktur yang sesungguhnya memiliki pembiayaan yang besar,” kata Julmansyah kepada Suara NTB, kemarin.
Luas lahan irigasi teknis di KSB sekitar 11 ribu hektar. Namun sebenarnya banyak lahan tidur di daerah ini yang belum bisa diptimalkan lantaran belum ada dukungan irigasi yang memadai. Karena itulah Bendungan Bintang Bano dan Tiu Suntuk diharapkan optimal memberikan dukungan bagi irigasi pertanian. “Namun PRnya yaitu infrastruktur jaringan yang belum tuntas,” katanya.
Karena itulah ia menyarankan agar pimpinan daerah KSB hasil Pilkada 2024 bisa menggesa infrastruktur pertanian untuk meningkatkan sektor pertanian dari lahan yang tersedia di daerah ini. Dalam enam tahun kedepan diharapkan luas sawah irigasi teknis bisa bertambah, sebab sudah ada dua bendungan sebagai penopang irigasi persawahan.
“Terutama di Poto Tano nanti ada penambahan luas irigasi teknis, karena sekarang masih tadah hujan, kemudian di Maluk dan Jereweh dan sekitarnya,” katanya.
Kemudian PR selanjutnya yaitu di KSB belum mampu menghasilkan beras secara mandiri lantaran belum ada rice milling unit yang bisa memproduksi beras dengan berkualitas. Selam aini, beras yang dikonsumi warga KSB masih dipasok dari luar daerah.
Selanjutnya pariwisata yang diharapkan menjadi penopang KSB pascatambang haruslah diberi penguatan pada aspek sumberdaya manusia, penyediaan aksebilates yang baik, amenitas, hospitality serta akraksi. Seluruhnya harus disiapkan mulai dari sekarang, sehingga setelah tambang Batu Hijau tak lagi beroperasi di tahun 2030 mendatang, maka sektor ini menjadi salah satu tulang punggung KSB.
“Posisi KSB diapit oleh dua destinasi super prioritas yaitu Mandalika dan Labuan Bajo. Ini keuntungan geografis yang harus dioptimalkan oleh Pemda KSB,” katanya.(ris)