Sumbawa Besar (Suara NTB) – Pemkab Sumbawa, mulai melakukan proses ganti kerugian terhadap lahan masyarakat terdampak rencana pembangunan Sistem Penyiapan Air Minum (SPAM) Ai Ngelar dengan total anggaran mencapai Rp246 juta.
“Jadi saat ini sedang proses pencairan setelah masyarakat setuju dengan harga hasil perhitungan Appraisal, masyarakat juga sudah menandatangani kuitansi pembayaran ganti kerugian dan dokumen pencairan,” terang kepala Dinas PRKP Sumbawa melalui Kabid Pertanahan Surbini, kepada Suara NTB, Kamis, 21 November 2024.
Surbini meyakinkan, proses pembayaran tersebut melalui rekening PT Bank NTB Syariah sehingga langsung diterima oleh pemilik lahan. Pembayaran dengan metode transfer tersebut dilakukan untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan.
“Jadi, polanya langsung kita transfer uangnya ke rekening pemilik lahan tidak melalui kami untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Dia pun meyakinkan, total luas lahan yang dibutuhkan sebesar 7.357 meter persegi atau sekitar 73,57 are diketahui dimiliki oleh 6 orang masyarakat dengan tujuh bidang tanah. Sementara besaran nilai ganti rugi yang diterima oleh masyarakat bervariasi sesuai dengan lokasi dan luas tanah yang dimiliki.
“Paing rendah masyarakat menerima ganti kerugian sebesar Rp10.137.364 dengan luas 230 meter persegi dan paling tinggi menerima ganti kerugian sebesar Rp120.841.029 dengan luas tanah = 3.881 meter persegi,” tambahnya.
Setelah proses ganti rugi, pihaknya akan langsung mengusulkan pembangunan proyek SPAM tersebut ke Pemerintah pusat dengan harapan di awal tahun 2025 bisa dibangun. “Kami (Pemerintah) hanya diberikan tugas untuk proses pembebasan lahannya saja, kalau untuk pembangunan kami berharap Pemerintah pusat bisa melakukan intervensi lebih lanjut,” timpalnya.
Sur pun meyakinkan, di proyek tersebut nantinya tidak hanya pembangunan SPAM saja, melainkan akan dibangun juga bendung di lokasi tersebut. Bendung ini nantinya akan berfungsi sebagai penampung air dan areal untuk pembuangan lumpur.
“Untuk pengadaan lahannya sudah tuntas beberapa hari kedepan dan kami berharap di awal tahun 2025 bisa langsung dibangun dan tidak ada persoalan lagi,” sebutnya.
Program ini, lanjut Sur dihajatkan untuk memenuhi ketersediaan air baku bagi masyarakat. Sehingga air baku di beberapa wilayah seperti Kecamatan Sumbawa, Moyo Hulu, Unter Iwes, Labuhan Badas dan Samota bisa terlayani.
“Jika program SPAM Ai Ngelar ini terwujud, maka akan ada sekitar 4000 sambungan rumah yang akan terlayani nantinya apalagi kapasitas air bersih yang bisa dihasilkan mencapai 100 liter per detik,” tukasnya. (ils)