Giri Menang (Suara NTB) – Berbagai upaya dilakukan untuk mempromosikan Sekotong ke dunia, salah satunya melalui event-event yang dilaksanakan Pemkab Lombok Barat (Lobar) hingga pemerintah desa (pemdes) berkolaborasi dengan DPRD. Seperti event tahunan Gili Gede Begawe yang kembali digelar Pemerintah Desa Gili Gede, Rabu, 20 November 2024.
Event itu sukses menarik perhatian wisatawan asing dari berbagai negara. Hingga tamu negara dari acara Justice and Democracy Forum yang sedang berada di Lobar ikut menikmati pertunjukan kearifan lokal tersebut.
Dari pantauan media, event yang berlangsung di kawasan perairan Gili Gede dan Thamarin Resort itu kental dengan kearifan lokal. Menjadi tontonan hiburan masyarakat dan sejumlah wisatawan mancanegara yang staycation di sejumlah penginapan atau resort di Gili Gede.
Hampir sama dengan kegiatan di tahun sebelumnya, event rakyat itu terdiri dari berbagai pertunjukan seni budaya kearifan lokal maritim. Mulai dari lomba perahu layar yang diikuti nelayan dari berbagai daerah. Kemudian atraksi perisaian, tarian tradisional hingga rudat. Uniknya di tahun ini ada penampilan musik gendang beleq yang berlangsung di tengah laut untuk menjadi musik pengiring lomba perahu layar.
Kepala Desa Gili Gede Indah, Awaludin saat pembukaan mengatakan event rakyat itu bagian dari langkah mempromosikan destinasi wisata Gili Gede termasuk Sekotong.
“Event ini kita harapkan bisa terus berjalan dan digelar kembali tahun ke tahun,” ucapnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Gili Gede, Abubakar Abdullah mengatakan event tahunan Gili Gede itu selain menjadi hiburan rakyat, juga langkah mempromosikan potensi wisata Gili Gede maupun Sekotong. “Karena berbicara konteks pariwisata, itu berbicara konteks universal, siapapun yang data ke tempat kita dalam konteks berwisata harus kita sambut dengan Seni budaya dan kekayaan alam,” terang Wakil Ketua DPRD Lobar itu.
Terkait pentas parade gendang beleq di tengah laut, Abu mengatakan pihaknya ingin menciptakan keunikan dari event itu yang bisa memikat pengunjung. Terbukti musik khas suku Sasak itu mampu memukau para wisatawan dan tamu negara. Bahkan Parade Gendang Beleq di atas laut menjadi suatu hal baru yang digelar di Lombok. “Karena itulah namanya pariwisata, pariwisata itu harus berbicara tampilan yang berbeda,” ujarnya.
Ia bersyukur niatnya memfasilitasi event rakyat itu berbuah manis. Sebab terlihat kebahagiaan masyarakat setempat disuguhi hiburan. Bahkan berbagai wisatawan mancanegara dari berbagai negara menyaksikan keunikan kearifan lokal. Bahkan para tamu negara yang datang ke Lobar juga begitu takjup dengan pertunjukan tersebut.
Event itu juga mampu mendatangkan sejumlah wisatawan eropa dari berbagai negara yang kebetulan menginap di sejumlah penginapan di Gili Gede. Pada kesempatan itu juga Abu menegaskan event ini tidak ada kaitan dengan politik namun murni promosi daerah. Mengingat pelaksanaan pilkada tinggal beberapa hari.
“Mudah-mudahan ihktiar kita dalam mempromosikan daerah kita, bisa membuat Gili Gede dan daerah kita lebih berkembang,” harapnya.(her)