Giri Menang (Suara NTB) – Panitia penerimaan CPNS 2024 baik pusat maupun daerah sudah mengumumkan pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang meraih nilai tertinggi pada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Pelamar pada masing-masing formasi sudah ditentukan 3 besar peraih nilai SKD tertinggi dan berhak mengikuti tahapan berikutnya, yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Meski demikian menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB H. Yusron Hadi, ST., MUM., peraih nilai tertinggi pada SKD belum jadi jaminan akan lolos pada tahapan berikutnya.
‘’Nilai itu persyaratan untuk mengikuti SKB. Jadi penilaian akhir adalah nilai SKB-nya bukan nilai yang kemarin (SKD,red). Makanya, kalau sudah bagus di SKD persiapkan diri terus untuk mengikuti SKB. Masih panjang waktunya,’’ ujarnya saat dikonfirmasi Suara NTB di sela-sela mengikuti rangkaian Peringatan HUT Korpri ke 53 dirangkaikan HUT NTB Ke-66 dan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-11 Tahun 2024 di BBI Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Kamis 21 November 2024.
Menurutnya, jadwal pelaksanaan SKB seperti yang sudah ditetapkan BKN dari tanggal 7-20 Desember 2024. Meski demikian, untuk pelaksanaan tes SKB bagi pelamar CPNS Pemprov NTB masih belum ditentukan, karena masih menunggu jadwal dari pusat.
Yusron Hadi yakin terhadap pelamar yang memiliki nilai tinggi saat SKD lalu akan bisa mengikuti tahapan berikutnya, karena sudah memiliki modal dasar. Apalagi pada SKB nanti para pelamar akan dites sesuai dengan bidang atau formasi yang dilamar.
“Karena SKB sesuai dengan bidang tugas yang dilamar. Jadi operasional, teknis dan manajerial akan kelihatan nanti di situ,” terangnya.
Diakuinya dari 170 formasi CPNS yang dibuka Pemprov NTB, pelamar yang lolos tahapan berikutnya atau SKD sebanyak 290 pelamar. Tiap formasi ada 3 pelamar yang meraih 3 besar akan mengikuti SKB.
Namun, ungkap Staf Ahli Gubernur NTB ini, ada 30 formasi yang lowong dan sebagian besar adalah dokter spesialis serta beberapa formasi lainnya. Dalam hal ini, pihaknya sudah membuka formasi dokter spesialis dan banyak formasi tidak ada pelamarnya atau ada yang tidak lolos pada passing grade yang ditentukan.
Terkait adanya formasi dokter spesialis yang kosong ini, pihaknya mendorong Dinas Kesehatan merumuskan kebijakan upaya memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan. “Mungkin dengan menyekolahkan dokter -dokter umum menempuh pendidikan dokter spesialis,” ujarnya.
Harapan senada disampaikan Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB H. Amir, S.Pd., M.Pd. Ditemui di BBI Batu Kumbung, Lingsar, Amir berharap Sekarsari Bintang Solehah yang melamar pada formasi tenaga Informasi dan Teknologi bisa lolos SKB. “Semuanya tergantung hasil SKB. Itu ada di BKD,” jawabnya singkat.
Sebelumnya, pelamar CPNS Pemprov NTB atas nama Sekarsari Bintang Solehah meraih nilai tertinggi pada SKD CPNS Regional Bali – Nusra (NTB dan NTT). Sekarsari Bintang Solehah mendapatkan nilai tertinggi pada Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yakni 125, Tes Intelegensi Umum (TIU) dengan total 155 dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 197. Sehingga total nilai yang diraih Sekarsari Bintang Solehah pada tes SKD yang digelar beberapa waktu lalu sebanyak 477 poin.
Sekarsari Bintang Solehah berhasil mengungguli pelamar CPNS Rizky Darmawan yang ikut tes SKD di Pemerintah Kabupaten Bangli, Provinsi Bali dengan total nilai 476. Selain itu, ada juga pelamar asal NTB, yakni Lisantyas Nurani ikut tes SKD CPNS di Pemerintah Kota Mataram dengan total nilai 473. Termasuk pelamar CPNS Pemprov NTB atas nama Yusron Rizki Ardiansyah berada pada urutan enam besar tes SKD CPNS dengan total nilai 472.
Nilai Yusron Rizki Ardiansyah sama dengan pelamar CPNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Badung, Provinsi Bali atas nama Rofi’ah Nugraheni. “Ada juga pelamar CPNS di Pemerintah Kota Mataram atas nama Syukran Ridho Riyadi berada pada posisi 10. Total nilainya 469, sama dengan Kadek Ayu Purwaningsih yang ikut tes SKD CPNS di Pemerintah Kabupaten Badung. (ham)