Selong (Suara NTB) – Jumlah warga Lombok Timur (Lotim) yang masih menumpang buang air besar masih cukup tinggi. Data Dinas Kesehatan Lotim jumlahnya mencapai 2 ribu jiwa. Ribuan warga ini sudah coba diberikan bantuan jambanisasi melalui Baznas dan pemerintah desa masing-masing.
Demikian dikemukakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dikes Lotim, Budiman Sateriadi menjawab Suara NTB, Jumat, 22 November 2024.
Lotim, ujarnya, sejak tahun 2022 lalu sudah dinobatkan sudah menjadi daerah bebas dari Open Defecation Free (ODF). Artinya Lotim sudah bebas dari praktik buang air besar sembarangan. ODF merupakan salah satu pilar pertama dari lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
Lotim mengklaim sudah bebas BAB sembarangan, karena semua warga sudah bisa mengakses jamban. Meski ribuan warga belum memiliki jamban pribadi. Terpenting, saat ini sudah tidak ada lagi warga yang buang hajatnya di kebun-kebun atau sungai. “Kalau orang-orang dulu ya, tapi sekarang sudah tidak ada,” ungkapnya memastikan.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lotim, Muhadi menyebutkan masih adanya warga yang BAB sembarangan ini menjadi salah satu masalah kesehatan Lotim.
Kepala BPS Lotim menyarankan untuk segera melakukan program jambanisasi agar warga yang belum memiliki jamban bisa memiliki jamban pribadi. (rus)