spot_img
Senin, Desember 2, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIRaih ADWI 2024, Tantangan Kembangkan Desa Wisata Aik Berik Lebih Baik ke...

Raih ADWI 2024, Tantangan Kembangkan Desa Wisata Aik Berik Lebih Baik ke Depan

Desa Wisata Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 sebagai Juara II dalam Kategori Amenitas Terbaik dari Kementerian Pariwisata. Keberhasilan meraih juara II nasional ini justru menjadi pemacu pengelola desa wisata untuk mempertahankan prestasi yang diraih dan menjadi lebih baik lagi. Seperti apa amenitas di desa bagian utara Kabupaten Loteng ini?

DESA Wisata Aik Berik memiliki dua objek wisata air terjun, yakni air terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu yang sangat menarik dan indah. Alam pegunungan yang masih segar dan alami akan semakin membuat wisatawan betah berlama-lama berada di tempat ini. Belum lagi, sepanjang perjalanan dari pertigaan sebelum Kantor Desa Teratak, Kecamatan Batukliang menuju Desa Aik Berik di kiri kanan dipenuhi dengan hamparan sawah yang subur dan menghijau.

Pikiran dan beban pekerjaan yang selama ini menjadi tanggung jawab di tempat kerja masing-masing membuat pikiran kembali jadi fresh. Selain itu, lokasi yang tidak terlalu jauh dari Kota Mataram atau pusat pemerintahan Loteng sangat cocok untuk dijadikan berlibur di akhir pekan atau hari libur. Melalui Desa Aik Berik ini juga, para pencinta alam, khususnya para pendaki yang ingin ke Gunung Rinjani bisa menjajal rute ini, selain melalui Senaru, Kabupaten Lombok Utara atau Sembalun, Lombok Timur.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Aik Berik, Muhammad Rodian Fahlevi, menyampaikan keberhasilan Desa Wisata Aik Berik meraih penghargaan ADWI  2024 sebagai Juara II dalam kategori Amenitas Terbaik membuktikan upaya membangun pariwisata sudah menunjukkan hasil. Keberhasilan meraih penghargaan ADWI 2024 ini, ungkapnya, tidak lepas kerja sama dengan banyak pihak, seperti Pemerintah Desa Aik Berik, pengelola pariwisata, pemerintah daerah Loteng dan juga Pemprov NTB.

Desa Wisata Aik Berik Juara II dalam Kategori Amenitas Terbaik dari Kementerian Pariwisata. Amenitas  merupakan pelengkap dari atraksi utama wisata. Ketersediaan amenitas yang memadai dapat membantu membangun pengalaman berwisata yang nyaman dan menyenangkan bagi wisatawan.

Beberapa contoh amenitas pariwisata yang harus ada seperti rumah makan, restoran, toko cinderamata. Sarana ibadah, seperti masjid atau musala, tempat hiburan, fasilitas umum, seperti taman. Tidak hanya itu, fasilitas seperti toilet juga harus memadai, tempat sampah, fasilitas ramah difabel, ruang hijau, akses yang mudah dan area food court.

‘’Semua berusaha kita lengkapi. Tapi secara bertahap. Misalnya toilet juga sudah ada, musala, pengelolaan sampah juga sudah ada. Namun, beberapa fasilitas lagi harus kami lengkapi,’’ ujarnya saat dikonfirmasi di objek wisata Benang Setokel, Sabtu, 30 November 2024.

Rodian – sapaan akrabnya mengakui, membangun objek wisata dilakukan secara bertahap. Pihak pokdarwis, pemerintah desa dan juga masyarakat terus meningkatkan kerja sama dalam membangun fasilitas yang dibutuhkan objek wisata.

Untuk tempat hiburan yang melibatkan masyarakat atau siswa, ungkapnya, masih belum ada. Pasalnya, lokasi yang menjadi tempat Pusat Informasi Pariwisata, tempat parkir, merupakan milik pribadi warga, sehingga butuh waktu bagi Pokdarwis dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan. Sebagai contoh, panggung kesenian khas wilayah setempat masih belum ada, karena belum memiliki lokasi  yang cocok.

Begitu juga dengan tempat untuk membeli suvenir atau oleh-oleh khas Desa Wisata Aik Berik masih belum ada. Semua ini menjadi dasar bagi pihaknya dalam membangun Desa Wisata Aik Berik lebih maju di masa mendatang. Sementara ini, pihaknya masih fokus mengembangkan apa yang ada dulu, terutama produk khas Desa Aik Berik adalah keripik pisang.

Mengenai jumlah wisatawan yang berkunjung ke dua objek wisata, yakni Benang Setokel dan Benang Kelambu masih didominasi wisatawan lokal, khususnya akhir pekan.  Sementara jumlah wisatawan mancanegara jumlahnya antara 30-40 wisarawan per hari.

Siraj, warga Kediri, Lombok Barat, mengaku pertama kali berkunjung ke objek wisata Benang Setokel. Dirinya merasa puas berkunjung ke lokasi ini, karena masih alami, sehingga beban pikiran akibat pekerjaan untuk sementara hilang.

Meski demikian, dirinya bersama anggota kelompoknya ingin menuju air terjun Benang Kelambu. Namun, karena cuaca mendung dirinya mengurungkan niatnya ke Benang Kelambu yang jaraknya cukup dari Benang Setokel. ‘’Sebenarnya ingin ke sana. Tapi teman-teman khawatir masalah cuaca, karena sedang mendung kami tidak jadi ke sana. Padahal ingin sekali ke air terjun Benang Kelambu. Mungkin pada kesempatan lain akan ke Benang Kelambu,’’ ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB Jamaluddin, S.Sos., M.T., mengaku bangga dengan raihan Desa Wisata Aik Berik ini. Penghargaan ini, ujarnya, merupakan hasil kerja keras dan dedikasi semua pihak, mulai dari masyarakat Desa Aik Berik hingga pemerintah daerah.

‘’Semoga prestasi ini dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan daya tarik pariwisata di Nusa Tenggara Barat,” ujarnya belum lama ini.

Dengan penghargaan ini, ujarnya, diharapkan Desa Wisata Aik Berik dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi desa-desa wisata lain di Indonesia, khususnya di NTB dalam mengoptimalkan potensi pariwisatanya. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO