Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Provinsi NTB memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Northern Territory (NT) Darwin, Australia. Dalam kerjasama tersebut, Pemprov NTB dan NT Darwin membahas perkembangan berkelanjutan berbagai sektor yang ada di dua daerah. Seperti sektor peternakan, pariwisata, pendidikan, penerbangan dan pertambangan.
Head of Mission of the the Republik Indonesia to The Northern Territory (NT) Darwin, Australia, Bagus Hendraning K mengatakan kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan perkembangan kapasitas seluruh sektor yang ada di dua daerah. Yang paling disoroti adalah sektor peternakan mengingat Darwin Australia menjadi penghasil daging terbaik di dunia.
“Darwin Australia perlu daging ternak dan menjadi penghasil daging terbaik yang diharapkan sebagai pemasok,” ujarnya kepada Suara NTB, Senin, 2 Desember 2024.
Untuk semakin mempermudah jalannya kerja sama, kemudahan mobilitas sangat dibutuhkan. Bagus mengatakan perlu adanya transportasi udara langsung antar kedua daerah.
“Transportasi atau hubungan udara itu penting sekali untuk pariwisata,” katanya.
Ia mengungkapkan, jalur udara ini mengambil peran penting kerja sama yang telah dijalin sejak 2023 lalu, khusunya bagi sektor pariwisata. Yang mana transportasi udara menjadi gerbang untuk meningkatkan wisatawan mancanegara, khususnya dari Australia.
Apalagi, wisatawan Australia menjadi salah satu wisatawan mancanegara terbanyak yang berwisata ke NTB.
Bagus menyatakan, permasalahan tiket pesawat menuju NTB dinilai cukup serius. Yang mana pesawat dari Australia ke Lombok jauh lebih mahal dibanding ke Bali. Padahal, Bandara Lombok sudah bertaraf Internasional. Pun jarak antara Bali dan Lombok tidak jauh.
“Banyak wisatawan Australia berwisata ke Lombok, justru turis paling banyak dari Australia. Kenapa tidak dibangun jalur yang straight,” katanya.
Adapun dengan kerja sama NTB dan Australia, ia berharap maskapai penerbangan dapat kembali membuka jalur langsung Australia-Lombok seperti yang pernah terjadi sebelum Covid-19.
“Mudah-mudahan ini menjadi momentum untuk membangun kembali maskapai membuka jalur Lombok-Australia,” ucapnya.
Menurutnya, jika rute ini kembali dihadirkan, maka akses pariwisata akan lebib terbuka. Dan memberikan dampak domino yang lebih luas ke masyarakat NTB. Baik ekonomi, pariwisata, bahkan pendidikan. “Kerja sama ini nantinya diarahkan menjadi kerja sama yang lebih baik di bagian Timur Indonesia,” imbuhnya. (era)