spot_img
Rabu, Desember 4, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIHarga Tiket Bali Lombok Lebih Mahal dari Biaya Terbang ke Luar Negeri

Harga Tiket Bali Lombok Lebih Mahal dari Biaya Terbang ke Luar Negeri

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah sudah sangat bersemangat mendukung penurunan biaya penerbangan dengan berbagai kebijakan memangkas sejumlah komponen yang menyebabkan mahalnya ongkos naik pesawat. Namun, nyatanya harga tiket pesawat tetap saja tinggi.

H. Zamroni, Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Bali Nusa Tenggara, Selasa, 3 Desember 2024 membandingkan harga tiket Denpasar -Lombok masih tinggi, Rp1.129.000. padahal, penerbangannya tak sampai 50 menit.

Di dalam komponen harga tiket pesawat ini tertera, published fare (tarif yang dipublikasikan) Rp352.000. Total taxes (total pajak) Rp778.000. sehingga total tiket menjadi Rp1.129.000. Rincian biaya penerbangan ini menunjukkan komponen pajak jauh lebih besar dibandingkan dengan tarif penerbangan.

Sementara itu, ia membandingkan dengan biaya terbang dari Bali ke Kuala Lumpur Malaysia. Biaya totalnya Rp998.200. Begitu juga harga tiket Kuala Lumpur-Denpasar Rp882.700. dengan lama penerbangan sampai 3 jam lebih.

“Kalau diskon 50 persen, bisa tuh harga tiketnya Rp500an ribu. Jadi wisatawan dari Bali bisa joss ke Lombok. Tapi mengapa oh mengapa,” katanya menyinggung masih mahalnya harga tiket pesawat.

“Bali ke Malaysia, pesawatnya lebih besar, lebih bagus, dan lebih lama terbang,” tambahnya.

Padahal, menurut Zamroni, pada Maret 2025 nanti, Saudi Airlines akan terbang dari Jeddah ke Bali. Sehingga ada peluang feeder (angkutan umum berukuran kecil yang berfungsi untuk mengumpulkan penumpang di wilayah pinggiran kota dan menyalurkannya ke angkutan trayek tertentu) dari Lombok ke Bali, lanjut ke Jeddah.

“Tapi kalau masih mahal (tiket pesawat Lombok-Bali) ya sama saja,” jelasnya.

Ditambahkan, Amphuri sangat mendorong agar keterbukaan dan transparansi pajak layanan airport atau airport tax di seluruh Indonesia agar tidak ada lagi perbedaan harga. Karena sejatinya cost atau biaya penerbangan dihitung dengan flight hour.

Ia juga menyambut semangat pemerintahan Prabowo – Gibran untuk menurunkan harga tiket pesawat. Namun diharapkan, semangat tersebut tidak sekedar basa -basi. Sebab dengan adanya penurunan harga tiket pesawat, kemampuan masyaratak bisa lebih besar. Biaya umrah khususnya bisa ditekan. Karena dalam penghitungan paket umrah, beban terberat adalah tiket penerbangan di angka 50 sampai 70 persen.

Sementara itu, Sekum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Lombok Utara, Vicky Hanoy mengingatkan kembali, harga tiket pesawat Bali – Lombok sebelum COVID-19 antara Rp300an ribu sampai Rp500 ribu. Bahkan, ada promo harga tiket Rp250 ribu.

“Secara kompetisi bisnis, ada memonopoli seolah pesawat boeing tidak bisa masuk. Yang ada hanya pesawat baling-baling saja,” ujarnya.

Sementara itu, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menetapkan penurunan tarif jasa kebandarudaraan bagi penumpang pesawat dan maskapai penerbangan. Sejalan dengan Surat Menteri Perhubungan Nomor PR.303/1/20/MHB/2024 perihal Pengenaan Potongan Harga Tarif Jasa Kebandarudaraan. Hal ini merupakan langkah besar InJourney Airports untuk memberikan dampak langsung dalam penurunan harga tiket pesawat

Penurunan tarif bagi penumpang pesawat berupa potongan harga tarif sebesar 50% atas Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau juga dikenal dengan Passenger Service Charge (PSC), berlaku di seluruh bandara InJourney Airports yang berjumlah 37 bandara dan di seluruh rute penerbangan domestik kelas ekonomi untuk periode pemesanan tiket pada 1 Desember 2024 – 3 Januari 2025 dengan keberangkatan penerbangan pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru yakni 19 Desember 2024 – 3 Januari 2025. (bul)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO