Mataram (Suara NTB) – Harga barang pokok menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025 mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini disebabkan faktor cuaca serta tingginya permintaan konsumen.
Pantauan Suara NTB, harga barang pokok yang mengalami kenaikan adalah daging ayam boiler mencapai Rp40 ribu – Rp45 ribu perkilogram, bawang putih Rp37 ribu perkilogram, tomat mencapai Rp15 ribu-Rp20 ribu perkilogram dan lain sebagainya.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida dikonfirmasi pada, Selasa, 3 Desember 2024 mengakui, pergerakan harga barang pokok mulai terjadi menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025. Harga ayam boiler terus mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya mencapai Rp40 ribu-Rp45 ribu perkilogram. Berikutnya, bawang putih selama ini tidak pernah mengalami lonjakan harga justru naik menjadi Rp37 ribu perkilogram. Harga tomat dari harga sebelumnya Rp6 ribu perkilogram menjadi Rp15 ribu perkilogram. “Kemungkinan bawang putih ini karena kebanyakan bawang import,” terangnya.
Nida heran dengan harga ayam boiler yang terus mengalami kenaikan harga. Dari hasil identifikasi ke distributor bahwa mereka mengklaim harga dijual Rp32 ribu perkilogram. Sementara, pengakuan pedagang mereka membeli daging ayam Rp40 ribu perkilogram. Perbedaan harga di tingkat distributor dan pedagang patut dicurigai.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan satuan tugas pangan untuk menelusuri penyebab kenaikan harga daging ayam tersebut. “Kita akan memanggil distributor untuk memastikan penyebab kenaikan harga daging ayam ini. Apakah disebabkan oleh DOC atau harga pakan yang mahal,” pungkasnya.
Sebagai langkah antisipasi lonjakan harga sambungnya, Dinas Perdagangan akan menggelar pasar rakyat di enam lokasi. Enam lokasi diprioritaskan di wilayah dengan daya beli masyarakat relatif bagus. Seperti di Kelurahan Kekalik Jaya, Kelurahan Pejeruk dan lain sebagainya. Selain pasar rakyat, juga akan dikoordinasikan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis memastikan ketersediaan stok aman. “Pasar rakyat bulan lalu diutamakan di wilayah yang belum pernah disentuh untuk kegiatan. Sekarang ini, kita coba di lokasi dengan daya beli masyarakat cukup tinggi,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak panik karena stok barang pokok di Kota Mataram masih terpenuhi. Kalaupun terjadi kenaikan harga tidak signifikan atau masih terjangkau. (cem)