PEMPROV NTB mulai memetakan bagaimana skema penyaluran makan bergizi gratis. Di daerah NTB, program makan bergizi gratis ini akan disalurkan kepada 1,7 juta masyarakat. 1,2 juta diberikan kepada siswa, dan sisanya kepada anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, mengatakan Pemprov NTB mulai menggambarkan bagaimana pelaksanaan program nasional ini di daerah. Mulai dari persiapan komoditi, hingga penyaluran kepada anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
“Hulu-hilir kita bahas termasuk bagaimana penyediaan komoditi-komoditinya. Bahan untuk pangan dan lain sebagainya. Bagaimana polanya dengan pelibatan koperasi. Bagaimana target grup dan sekolah,” ujarnya kepada Suara NTB, Rabu, 4 Desember .
Meski NTB termasuk daerah lumbung pangan nasional, Gita menyatakan Pemerintah Provinsi NTB kini harus mulai memperhatikan sektor pertanian untuk kebutuhan makan bergizi gratis. Jangan sampai adanya program ini berdampak pada meningkatnya inflasi daerah. Begitupun dengan sektor peternakan, perikanan.
Menurutnya, perlu adanya peningkatan produksi secara maksimal dari ketiga sektor tersebut, mengingat kebutuhan makan bergizi gratis tidak hanya sehari-dua hari. Pun dengan jumlah sasaran yang mencapai hampir 2 juta.
“Saya sudah minta dikaji dari awal kemampuan produksi dan harus ada inovasi kita kemudian dalam rangka pemenuhan harus ada intensifikasi, ekstensifikasi produksi komoditi kita,” katanya.
Terkait dengan adanya beberapa komoditas penting untuk memenuhi kebutuhan gizi seperti telur dan susu sapi yang masih diekspor dari luar daerah. Gita mengatakan Pemprov NTB mulai memikirkan untuk mengganti kedua protein hewani tersebut dengan protein yang ada di daerah.
“Tadi sampai kita bahas telur puyuh dan sebagainya sebagai substitusi, walaupun di pusat pakainya tuna, kita pikirkan apa pengganti tuna. Apa upaya masyarakat untuk memenuhi semua itu,” ucapnya.
Sementara itu, terkait dengan anggaran program makan bergizi gratis, Gita menjelaskan pihaknya masih menunggu arahan dari pusat. Namun, ia memastikan daerah pasti akan membantu menganggarkan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Sembari menunggu, Pemprov juga terus melakukan konsolidasi untuk mengetahui dengan jelas bagaimana hulu-hilir program ini.
“Yang lebih detail belum, ini juga bertahap. Ini juga akan konsolidasi, tetapi dengan intensitas pertemuan ini kita menjadi lebih progresif lagi. Kalau kemarin kan banyak dalam nuansa raba-raba, kalau sekarang lebih konkrit sedikit,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pada 9 Desember 2024 nanti, Pemprov NTB akan melakukan uji coba makan bergizi gratis. Pemprov NTB akan melakukan uji coba menggunakan dapur umum yang dimiliki oleh beberapa OPD Pemprov seperti BPBD dan Dinsos NTB. (era)