Mataram (Suara NTB) – Organisasi perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kota Mataram diminta mengoptimalkan dana bantuan tidak terduga untuk penanganan bencana. Potensi kebencanaan mulai terjadi saat cuaca ekstrem seperti saat ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Lalu Alwan Basri menyebutkan, dana bantuan tidak terduga (BTT) khusus penanganan kebencanaan masih tersedia sekitar Rp5 miliar di kas daerah. Anggaran ini bisa dioptimalkan oleh organisasi perangkat daerah lingkup Pemerintah Kota Mataram untuk menangani situasi kedaruratan penanganan bencana. “Silahkan saja diajukan karena BTT masih tersedia Rp5miliar di kas daerah,” kata Alwan ditemui pada, Senin, 9 Desember 2024.
Anggaran ini tidak hanya untuk penanganan pohon tumbang, abrasi, dan lain sebagainya, melainkan bisa digunakan untuk perbaikan rumah warga yang rusak akibat dampak bencana alam. Prosedurnya dijelaskan Alwan, pemukiman warga yang terdampak akan dicek kondisinya oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Hasil assesment itu akan diserahkan untuk telaah sebelum digelontorkan anggaran perbaikan. Penggunaan anggaran harus sesuai perencanaan dan memiliki bukti pertanggungjawaban. “Bisa saja untuk perbaikan rumah warga yang terdampak bencana, tetapi laporannya harus terinci jelas,” ujarnya.
Alwan menambahkan, warga terdampak abrasi di Lingkungan Bintaro Jaya, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan dan Lingkungan Bagek Kembar, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela telah diberikan bantuan sembako dan kebutuhan lainnya oleh Dinas Sosial Kota Mataram.
Saat ini lanjutnya, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi untuk menyalurkan bantuan pangan supaya warga tidak memikirkan bahan pokok.
Dikatakan, potensi kebencanaan tidak hanya terjadi sehari atau dua hari melainkan berkelanjutan sehingga perlu menyiapkan skenario secara cepat dan tepat. “Masyarakat tidak perlu resah pemerintah hadir untuk membantu warga saat terjadi kebencanaan,” demikian kata dia. (cem)