spot_img
Rabu, Desember 11, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIOrganda Dorong Pemerintah Siapkan Pembiayaan Tanpa Agunan bagi Pemilik Angkutan Umum

Organda Dorong Pemerintah Siapkan Pembiayaan Tanpa Agunan bagi Pemilik Angkutan Umum

Mataram (Suara NTB) – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi NTB memberikan apresiasi terhadap langkah Pemerintah Kota Mataram dalam menyediakan angkutan publik untuk mengurangi potensi kemacetan di masa mendatang. Salah satu kebijakan yang mendapat perhatian khusus adalah upaya Pemkot Mataram menghidupkan kembali armada bemo kuning yang telah lama beroperasi di kota ini.

Ketua Organda Provinsi NTB, Junaidi Kasum, menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan langkah yang luar biasa, tidak hanya untuk mengatasi kemacetan, tetapi juga untuk menjaga eksistensi angkutan umum tradisional seperti bemo kuning, yang semakin tergerus oleh pesatnya perkembangan taksi online dan moda transportasi modern lainnya. “Sejak lama kami khawatir dengan nasib bemo kuning. Dengan adanya taksi online dan moda transportasi baru lainnya, bemo kuning seperti hidup segan mati tak mau,” kata Junaidi.

Namun, Junaidi menilai kebijakan Pemkot Mataram yang menghidupkan kembali bemo kuning sebagai angkutan umum, terutama untuk mengangkut anak sekolah dan pegawai kantoran, sebagai solusi yang sangat efektif. Menurutnya, kebijakan ini tidak hanya membantu mengurangi beban transportasi, tetapi juga memperpanjang usia operasional bemo kuning yang ada. “Saya memberikan apresiasi luar biasa terhadap kebijakan ini. Meskipun belum sepenuhnya diterapkan, namun informasi yang kami terima menunjukkan bahwa saat ini sedang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan bemo kuning sebagai angkutan publik umum. Ini langkah yang sangat positif,” tambahnya.

Junaidi juga mengingatkan bahwa keberlanjutan dan efektivitas kebijakan ini memerlukan dukungan penuh berupa fasilitas pembiayaan yang lebih mudah bagi pemilik angkutan. Hal ini penting agar armada bemo kuning dapat diperbaharui dengan unit-unit baru yang lebih nyaman dan ramah lingkungan. “Penting untuk memfasilitasi pembiayaan murah tanpa agunan, sehingga armada bemo kuning dapat diremajakan. Dengan armada baru, masyarakat, baik anak sekolah maupun pegawai kantoran, akan merasa lebih nyaman menggunakan angkutan ini,” jelas Junaidi.

Menurutnya, inisiatif Pemkot Mataram ini patut dicontoh oleh kabupaten dan kota lainnya, terutama daerah-daerah yang menghadapi masalah serupa terkait transportasi umum. Banyak angkutan umum di berbagai daerah sering kali kesulitan bertahan hidup di tengah persaingan dengan moda transportasi baru yang lebih modern.

“Program ini tidak hanya menguntungkan masyarakat, tetapi juga mendukung pemerintah pusat dalam menggerakkan ekonomi lokal dan membantu UMKM serta sektor transportasi kecil untuk tetap eksis,” ujar Junaidi.

Lebih lanjut, Junaidi juga memberikan perhatian terhadap upaya Pemkot Mataram untuk mengoperasikan angkutan massal seperti bus. Ia menilai bahwa upaya ini menarik, namun untuk mencapai keberhasilan, infrastruktur penunjang bagi sarana dan prasarana angkutan massal harus dibangun lebih representatif. “Untuk mengoperasikan bus, infrastruktur pendukung seperti halte yang layak dan sistem pembayaran yang mudah harus benar-benar diperhatikan,” tegasnya.

Junaidi menambahkan, program transportasi publik yang sukses harus melibatkan semua pihak, baik pemerintah daerah, pengusaha angkutan, maupun masyarakat sebagai pengguna layanan. “Pengelolaan yang baik dan keterlibatan semua pihak sangat penting agar tujuan dari program ini tercapai,” imbuhnya.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, baik di tingkat pemerintah maupun masyarakat, diharapkan inisiatif transportasi publik di Kota Mataram dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain, serta memberikan manfaat jangka panjang dalam mengatasi kemacetan dan meningkatkan kualitas layanan transportasi publik di NTB. (bul)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO