Mataram (Suara NTB) – Masyarakat perlu menghindari kawasan di Kota Mataram. Saat perayaan malam tahun baru akan terjadi penumpukan kendaraan atau kemacetan. Rekayasa lalu lintas dan pengaturan kendaraan akan dilakukan mengurangi kemacetan.
Kawasan rawan kemacetan di Jalan Pejanggik atau pusat bisnis cakranegara, pintu masuk kota di Jalan Dakota,Jalan Dr. Soedjono Kelurahan Jempong Baru, depan lapangan Karang Genteng, Kelurahan Pagutan, Jalan TGH. Taufan, Jalan Ahmad Yani Kelurahan Bertais, perbatasan Ampenan-Meninting dan lain sebagainya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin mengatakan, pemantauan terhadap titik kemacetan menjadi aktifitas rutin di bidang pengendalian dan operasional dengan mobilitas tinggi walaupun jumlah personil terbatas. Titik potensi kemacetan saat tahun baru terutama di pintu masuk Kota Mataram seperti di Jalan Dakota, Gerimax, Dasan Cermen, Lapangan Karang Genteng dan lain sebagainya. “Titik ini juga akan dilakukan pemantauan,” terangnya.
Pintu masuk kota ataupun yang mengarah ke Senggigi pasti dilakukan pengawasan oleh aparat kepolisian, Dinas Perhubungan Provinsi NTB, dan Dishub Kota Mataram. Skenario mengantisipasi kemacetan melalui rekayasa lalu lintas, tetapi pengalaman sebelumnya rekayasa lalu lintas menjadi opsi terakhir sehingga mengurai kemacetan menjadi pilihan utama. Selain itu, jika ada kebutuhan peralatan jalan akan disiapkan. “Biasanya di Cakra tempat parkirnya meluber, sehingga tidak hanya fungsi dalops melainkan UPT parkiran juga diturunkan untuk memastikan parkir lancar,” jelasnya.
Mantan Camat Selaparang menegaskan, personil di Bidang Dalops Dinas Perhubungan Kota Mataram menggunakan sistem piket selama 24 jam. Satu regu terdiri 15 orang. Sementara, fungsi lain seperti UPT Parkir dan Lalu Lintas dan fungsi angkutan akan diturunkan pada malam natal dan tahun baru. “Pokoknya petugas harus on call,” ujarnya.
Saat malam tahun baru tidak ada pembatasan terhadap kendaraan yang masuk ke kota, tetapi akan dilihat situasi dan kondisi di lapangan. (cem)