Giri Menang (Suara NTB) – Kantor Desa Beleka Kecamatan Gerung Lombok Barat (Lobar) disiram BBM oleh oknum warga. Kejadian ini berlangsung pada Rabu, 11 Desember 2024 ketika pelayanan kantor sedang istirahat. Belum jelas motif kenapa warga ini menyiram kantor desa menggunakan bahan mudah terbakar tersebut.
Namun diduga oknum warga ini merupakan ahli waris lahan kantor desa yang telah disertifikatkan atas nama Pemda tersebut. Kasus penyiraman BBM inipun telah dilaporkan ke polisi. Salah satu Kepala Dusun (Kadus), Sapoan juga ikut disiram BBM diduga jenis Pertalite bercampur oli yang diduga sudah dipersiapkan sebelumnya oleh yang bersangkutan.
“Setelah dipanggil salah satu staf, saya masuk temui dia, tapi saya ngomong. Dia saja yang ngomong. Mungkin karena saya diam, dia marah dan lantas keluar dan ternyata mengambil oli campur Pertalite di motornya. Saya yang masih berada disitu juga ikut disiram,” ujar Sapoan.
Selain dirinya, satu staf desa juga mengalami kekerasan di bagian rahang. Saat ini staf tersebut telah divisum.
Ditemui wartawan, Kepala Desa Beleka, Islahudin menyesalkan peristiwa kekerasan tersebut. Diakui Kades, masalah klaim lahan kantor desa sudah lama terjadi. Pihaknya sudah berkali-kali menjelaskan bahwa lahan kantor desa sudah bersertifikat, tapi yang bersangkutan tidak percaya. “Malahan kami sudah mengumumkan ke masyarakat dan menunjukkan ke pihak APH foto copy sertifikat lahannya,” ujarnya.
Pihaknya pun telah dimediasi dengan pria tersebut oleh Penjabat (Pj) Sekda Lobar di Kantor Sat Pol PP. Dalam mediasi itu, turut hadir pula pihak BPN Lobar. “Di sana BPN Lombok Barat sudah menjelaskan dan menunjukan bukti foto copy dokumen bahwa lokasi kantor desa sudah bersertifikat. Tapi yang bersangkutan tidak percaya. Bahkan aksi Oknum ini bukan kali ini saja, namun beberapa kali melakukan aksi yang membuat pihak pemdes terganggu. Seperti merusak pintu kantor, merusak pipa air, dan fasilitas lain. “Bahkan berulang kali berniat menyegel kantor desa,” bebernya.
Perbuatan pria tersebut telah mengganggu jajarannya dan mengakibatkan pelayanan publik terhambat. Aksi oknum ini juga meresahkan warga akibat aksi-aksi yang dilakukan. Pihaknya sudah mempersilakan agar pria tersebut menempuh jalur hukum terkait sertifikat yang sudah dikeluarkan pihak pertanahan. “Ini yang membuat kami kebingungan. Apa langkah-langkah kami untuk menghentikan orang ini. Karena yang sekarang ini sangat ekstrem. Ada penyiraman bahan bakar yang mengancam,” kecamnya.
Pihaknya pun telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Gerung dan pihaknya berharap agar pihak kepolisian menindaklanjuti laporan dari pemdes dan stafnya. Â
Sementara itu, Kapolsek Gerung Kapolsek Gerung Iptu I Gusti Agung Bayu Damana mengatakan pihaknya tengah mendalami motif utama dari pelaku. Terkait persoalan tersebut tersebut pernah dimensi di BPN, namun menemui jalan buntu.
Â
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Pihaknya juga terus bersiaga untuk mencegah aksi-aksi lainnya. Warga setempat juga diimbau agar tidak terpancing emosi dan tetap menjaga kondusivitas daerah. (her)
Â