ISU transportasi publik kini menjadi problem yang banyak dihadapi oleh daerah-daerah di Indonesia. Banyak daerah yang tak memiliki sistem transportasi yang ideal untuk menunjang aktivitas masyarakat. Akibatnya yaitu munculnya persoalan sosial dalam skala yang lebih luas, mulai dari masalah anak putus sekolah hingga kasus stunting.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, hasil riset di Jawa Tengah misalnya mengungkapkan di beberapa daerah banyak angkutan desa sudah hilang, sehingga banyak anak yang terpaksa putus sekolah, karena tak ada angkutan umum. Karena putus sekolah, anak cenderung kawin pada usia anak, sehingga meningkatkan kasus stunting.
“Itu hasil kajian Dinas Perempuan dan Anak Jawa Tengah. Jadi bukan hanya soal macet, itu sudah using, namun muncul problem sosial,” kata Djoko kepada Ekbis NTB akhir pekan kemarin.
Menurut Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat ini, angkutan publik sangat penting untuk mendukung beragam program pemerintah yang muaranya pada Indonesia Emas 2045. Misalnya program pendidikan dasar 13 tahun harus ditopang oleh sistem transportasi publik yang baik di seluruh tanah air.
Bagi pemerintah daerah yang memiliki kekuatan fiskal yang rendah agar terus berupaya membenahi angkutan umum melalui sejumlah instrumen, misalnya melalui regulasi. Seperti di Kota Pekanbaru Riau yang membuat Perda, dimana isinya yaitu ada anggaran maksimal sebesar 5 persen dari APBD untuk mendanai angkutan umum.
“Bagi daerah kabupaten/kota minimal diberi insentif seperti di Jawa Tengah, angkutan di pedesaan itu diganti BBM-nya. Per hari dikasih rata-rata 100 sampai 150 ribu, lumayan kan,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah memang harus memperhatikan terkait dengan angkutan publik. Sehingga ia kini sedang berupaya agar pemerintah pusat mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) angkutan umum. Anggaran tersebut menjadi keniscayaan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang dicita-citakan oleh negara.
Menurutnya, minimal pemerintah daerah membuat program angkutan sekolah gratis untuk anak-anak sekolah. Ada satu desa di Jawa Timur yang angka putus sekolahnya menurun setelah pihaknya memberikan bantuan angkutan sekolah gratis.
Di Provinsi NTB kata Djoko, sektor pariwisata berkembang dengan baik, terlebih di sini ada Daerah Super Prioritas (DSP) Mandalika yang angkutan publiknya harus menjadi perhatian. Terlebih NTB akan menjadi tuan rumah PON 2028 mendatang, sehingga sistem transportasi publik harus dibangun dari sekarang.
“Mandalika itu super prioritas, namun ternyata anggaran untuk transportasinya minim prioritas. Di seluruh dunia, daerah wisata transportasinya bagus, kita hanya KSPN, itu kan hanya dari simpul ke simpul,” katanya.(ris)