ANGGOTA Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat, S.IP., mengkritisi tata letak pembangunan Lab Kesmas Tingkat 2 Kota Mataram yang berada di belakang Kantor Damkar (Pemadam Kebakaran) Kota Mataram di kompleks Perkantoran Lingkar Selatan. Kritik ini dia sampaikan usai meninjau progres pembangunan Lab Kesmas Tingkat 2 Kota Mataram, Senin, 16 Desember 2024.
‘’Melihat dari penataan perkantoran di Pemerintah Kota Mataram, seolah-olah ini tidak terencana dengan baik. Bagaimana kemudian satu laboratorium dengan biaya Rp3 miliar lebih dibangun di belakang Damkar.
Ini kan sangat tidak strategis,’’ ungkap Ismul kepada wartawan.
Karena nantinya masyarakat yang dirujuk untuk melakukan pemeriksaan akan kesulitan akses. Selain itu, kondisi tersebut berpotensi mengganggu mobilitas petugas Damkar yang harus beroperasi di area yang sama. ‘’Nah ini kan seharusnya dipikirkan dan tidak hanya sekedar melewati tenggat
Waktu,’’ imbuhnya.
Seharusnya, kata Ketua Fraksi PKS ini, Pemerintah Kota Mataram perlu lebih mempertimbangkan pembangunan kantor-kantor pemerintahan yang lebih strategis. Penataan Lab Kesmas Tingkat 2 Kota Mataram ini, menunjukkan kurang matangnya perencanaan. Padahal pusat pemerintahan sudah lama direncanakan. Maka penataan yang lebih baik dan lebih terencana seharusnya sudah dipikirkan dari awal.
Pengakuan kontraktor, pembangunan gedung tersebut telah mencapai 99 persen dan akan diserahkan tanggal 16 Desember 2024. Namun, anggota dewan tiga periode ini melihat perencanaan yang dilakukan belum sepenuhnya matang. Terutama dalam hal landscape dan kesiapan fasilitas lainnya. Hanya aspek fisik gedung yang hampir selesai, sementara instalasi lain dan penataan halaman masih belum terlihat jelas.
Dikatakan Ismul, ke depan, Pemerintah Kota Mataram seharusnya lebih memikirkan pembangunan infrastruktur dasar seperti kesehatan, dengan memastikan bahwa segala aspek, termasuk fasilitas dan landscape, siap 100 persen sebelum dioperasikan. Saat ini, gedung tersebut masih terlihat kosong dan belum dilengkapi dengan instalasi yang dibutuhkan, sementara halaman dan penataan sekitarnya juga belum optimal.
‘’Nah kemudian kapan lagi ini? Jadi kalau kita mau biarkan ini terus jawabannya besok sudah operasi itu kan tidak mungkin. Ke gedungnya saja, kami melihat ini kan masih kosongan, belum ada instalasi yang lain, kemudian halaman yang masih tidak ada kelihatan penataan. Karena memang jawabannya hanya prioritasnya proyek gedung,’’ terang ismul. (fit)