Selong (Suara NTB) – Banyak warga Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menderita katarak. Jumlah warga yang mengalami gangguan penglihatan terus coba dikurangi. Pada momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 Pengadilan Tinggi Nusa Tenggara Barat (NTB), digelar bakti sosial operasi katarak gratis digelar untuk masyarakat. Sebanyak 139 warga dioperasi Minggu, 15 Desember 2024.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (PKP) Sekretariat Daerah Kabupaten Lotim, Ahmad Azroi menjelaskan pada kegiatan operasi katarak yang berlangsung di aula Pengadilan Negeri Selong ini dihadiri langsung Penjabat (Pj) Bupati Lotim H. M. Juaini Taofik.
Pj Bupati Lotim, H. M. Juaini Taofik, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menekankan betapa pentingnya operasi katarak bagi masyarakat, khususnya mereka yang beraktivitas di bawah sinar matahari langsung seperti petani, nelayan, dan buruh tambang.
“Intensitas cahaya matahari yang tinggi, ditambah kurangnya perlindungan memadai, menjadi salah satu penyebab tingginya kasus katarak di Lombok Timur. Akibatnya, daerah ini memiliki angka penderita katarak tertinggi di NTB,” ungkapnya.
Pj. Bupati Lotim juga membagikan pengalaman pribadinya tentang keluarganya yang pernah menderita katarak dan kebahagiaan ketika anggota keluarga tersebut bisa kembali melihat dengan normal. Hal ini semakin menegaskan pentingnya layanan operasi katarak gratis untuk mengembalikan kualitas hidup masyarakat.
Sebanyak 139 warga Lotim menjadi penerima manfaat dari bakti sosial ini. Dukungan dari berbagai pihak, seperti Pengadilan Negeri Selong selaku tuan rumah, Dinas Kesehatan Lombok Timur, dan Himpunan Bersatu Teguh, memastikan kegiatan ini berjalan lancar. Selain itu, program operasi katarak gratis kerap dilaksanakan melalui berbagai inisiatif, termasuk dari Kementerian Sosial, demi menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Bakti sosial ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mengatasi masalah kesehatan mata di NTB, khususnya Lombok Timur, yang masih memiliki angka penderita katarak cukup tinggi. (rus)