spot_img
Rabu, Desember 18, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIKemenhub Minta Operator Kapal Mencontoh DLU Untuk Penanganan Keselamatan Pelayaran

Kemenhub Minta Operator Kapal Mencontoh DLU Untuk Penanganan Keselamatan Pelayaran

Giri Menang (Suara NTB)-Kementerian Perhubungan meminta operator kapal penyeberangan, baik yang swasta, maupun pemerintah untuk mencontoh penanganan keselamatan kepada penumpang yang menjadi standar PT. Dharma Lautan Utama (DLU).

Hal ini ditegaskan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI, Dr. Hartanto, MH, M.Mar.E, usai menyaksikan kampanye keselamatan yang dilakukan PT. DLU di Pelabuhan Lembar jika terjadi kebakaran pada kepal.

PT. DLU melakukan kampanye keselamatan pelayaran tahun 2024. Dalam simulasi yang dilakukan di Pelabuhan Lembar, Rabu, 18 Desember 2024. Dalam simulasi, diperagakan salah satu kapal DLU terbakar karena percikan api di geladak kendaraan. Call point segera diaktifkan untuk melaporkan insiden tersebut kepada nakhoda melalui radio HT. Selanjutnya, kru berupaya memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan yang tersedia.

Nakhoda, sebagai pimpinan tertinggi di kapal, membunyikan general alarm untuk memberitahukan seluruh kru dan penumpang tentang kondisi darurat. Langkah ini bertujuan menjaga ketenangan dan memastikan semua pihak siap mengikuti arahan lebih lanjut.

Tim pemadam kebakaran, yang dipimpin oleh mualim 1, segera dibentuk dan dilengkapi dengan pakaian tahan api serta peralatan hydrant jet dan hydrant spray. Sementara itu, nakhoda terus berkoordinasi dengan Emergency Response Team (ERT) dan Vessel Traffic System (VTS) untuk melaporkan kondisi terkini.

KSOP Lembar mengambil peran penting dalam mengoordinasikan bantuan dari berbagai instansi terkait, termasuk Pelindo, KPLP, Basarnas, Polairud, dan TNI AL. Kolaborasi ini memastikan penanganan yang efektif terhadap situasi darurat.

Kepanikan penumpang berhasil diatasi dengan langkah-langkah cepat kru, termasuk melemparkan lifebuoy untuk menyelamatkan orang yang jatuh ke laut. Prosedur “Abandon Ship” kemudian dilakukan untuk mengevakuasi penumpang ke liferaft dan sekoci dengan aman.

Kapal-kapal bantuan dari berbagai instansi tiba di lokasi untuk membantu memadamkan api. Proses pemadaman berjalan lancar, diikuti dengan langkah pendinginan guna memastikan kebakaran benar-benar terkendali. Ambulans dari Karantina Kesehatan dan rumah sakit setempat menangani korban yang mengalami luka bakar berat dan patah tulang. Seluruh korban segera dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Turut menyaksikan simulasi ini, Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, M.Sc selaku Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI. Capt. Hendri Ginting, M.M selaku Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI. H. Lalu M Faozal, S.Sos, M.Si, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB.

Kombes Pol Andree Ghama Putra, S.H., S.I.K. selaku Direktur POLAIR Polda NTB. Kolonel Laut (P) Waluyo, SH., M.Tr., Hanla., M.M selaku Komandan Pangkalan TNI AL Mataram. Syamsurizal, S.Kom.M. selaku Kepala KSOP Kelas III Lembar. Lalu Wahyu Efendi,.SOS., M.M selaku Kepala Badan SAR Nusa Tenggara Barat, dan stakeholder lainnya.

Hartanto memuji inisiatif PT Dharma Lautan Utama (DLU) dalam menggelar kampanye keselamatan pelayaran di Pelabuhan Lembar. Kegiatan ini tidak hanya untuk menyambut momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), tetapi juga untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat berlangsung dengan aman, selamat, nyaman, dan profesional.

“Kampanye keselamatan pelayaran ini tidak hanya karena momen Nataru, tetapi memang untuk menjadikan pelayanan kepada masyarakat benar-benar aman, selamat, nyaman, dan melayani dengan baik,” ujar Dr. Hartanto.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari prinsip “astacita”, yang menegaskan kehadiran negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dr. Hartanto menekankan pentingnya mengutamakan keselamatan di laut. Budaya melaksanakan tugas di laut selalu mengutamakan keselamatan. Harus zero accident.

“Melihat simulasi yang dilakukan tadi, DLU sudah sangat siap. Sarana dan prasarana pemadam kebakaran, pertolongan orang jatuh ke laut, dan pelaksanaan peran lainnya saat latihan berjalan sangat lancar. Ini harus menjadi contoh bagi pemilik kapal, baik itu kapal negara maupun kapal swasta,” ujarnya.

Dr. Hartanto juga menekankan pentingnya latihan rutin untuk menghadapi situasi darurat. Melakukan latihan-latihan untuk menjaga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelayaran.

Hartanto berharap kampanye keselamatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk membudayakan keselamatan pelayaran di Indonesia.
“Kita harus terus meningkatkan upaya keselamatan. Keselamatan adalah yang utama, dan ini harus menjadi budaya di setiap kegiatan pelayaran,” pungkasnya.

Khoiri Soetomo, Direktur Keuangan PT. DLU yang juga Ketua DPP Gapasdap yang turut hadir pada kegiatan ini menyampaikan, simulasi yang dilakukan PT. DLU merupakan bagian dari pelaksanaan manajemen keselamatan sesuai dengan standar International Safety Management (ISM) Code.

Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kecelakaan angkutan laut yang disebabkan oleh muatan kendaraan, sehingga PT. DLU merasa perlu untuk mengambil langkah proaktif.

Pada pemerintahan baru Prabowo Gibran sekarang mencanangkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Dan itu harus didukung oleh transportasi yang merupakan urat nadi perekonomian harus handal. Handal menurutnya tidak lepas dari standar keselamatan sebagai tanggung jawab bersama. “Sehingga kampanye keselamatan transportasi ini dilakukan setiap tahun. tahun ini di Lembar, karena menurut data Pelindo dan ASDP, pelabuhan ini traffiknya tertinggi di Indonesia. Dan sarana ini sudah menjadi bagian dari pariwisata. Dengan melakukan latihan seperti ini setiap tahun, harapannya DLU bisa mendukung penyediaan transportasi yang aman dan nyaman” tandasnya.(bul)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO