spot_img
Rabu, Desember 18, 2024
spot_img
BerandaNTBDOMPURealisasi Tanam Masih Terbatas, Faktor Modal Diduga Jadi Pemicu

Realisasi Tanam Masih Terbatas, Faktor Modal Diduga Jadi Pemicu

Dompu (Suara NTB) – Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu menargetkan luas tanaman jagung pada musim tanam Oktober 2024 – Maret 2025 seluas 57.414 ha. Hingga 3 Desember 2024, realisasi tanam baru 6.405 ha atau 11,16 persen.

Sementara hujan di wilayah Kabupaten Dompu sudah mulai intens dan merata sejak pertengahan November hingga Desember 2024. Terbatasnya realisasi tanam diduga akibat petani memiliki keterbatasan modal untuk penyiapan lahan dan pengadaan bibit pasca anjloknya harga jagung di musim tanam periode Oktober 2023 – Maret 2024 hingga saat ini.

Harapan pinjaman bank sebagai modal bertani, beberapa petani disebut – sebut tidak bisa mengajukan pinjaman karena masih menunggak dari pinjaman sebelumnya. “Soal keterbatasan modal, saya pikir tidak juga. Karena petani kita biasanya selalu menyetok bibit dan pupuk pasca panen jagung sebelumnya,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Selasa, 17 Desember 2024.

Dikatakan Nurhidayah, petani biasanya bercocok tanam pada periode Desember – Februari. Karena saat itu puncaknya hujan turun dalam beberapa tahun terakhir. Walaupun pada 2024 ini, intensitas hujan terlihat dan merata sejak November 2024. “Intensitas hujan ini membuat petani di beberapa tempat pada Desember ini mulai menanam,” katanya.

Nurhidayah juga merasa optimis, komoditi tanaman pangan akan tetap menjadi komoditas utama. Terlebih pemerintah pusat telah memberikan perhatian serius pada program pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.

Perhatian pemerintah ini juga untuk menjawab kekhawatiran keterbatasan bahan pangan dunia sebagai dampak perang dan konflik di beberapa negara. “Kita tetap optimis, harga komoditas pertanian akan tetap stabil kedepannya,” katanya.

Tebus Pupuk

Sebelumnya, Dinas Pertanian (Distan) Sumbawa, meminta kepada para petani agar segera melakukan penebusan pupuk yang sudah digelontorkan pemerintah untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan.

“Kuota pupuk kita sudah 100 persen direalisasikan oleh Pemerintah pusat, sementara yang menjadi masalah saat ini penebusan pupuk yang dilakukan petani masih belum maksimal sehingga harus segera, ” Kata Kadistan Sumbawa, Ni Wayan Rusmawati kepada Suara NTB, Selasa, 10 Desember 2024.

Berdasarkan data lanjutnya, untuk pupuk urea Sumbawa mendapatkan kuota sebanyak 62.598, 90 ton sementara realisasinya sekitar 44. 534, 14 ton. Sehingga masih ada sisa 18. 064, 76 ton atau sekitar 28, 86 persen yang harus segera diserap oleh para petani.

“Kalau untuk pupuk NPK kuota alokasi untuk Kabupaten Sumbawa sebanyak 48. 574 ton sementara realisasi hingga saat ini baru di angka 27. 156, 96 ton  atau sekitar 55, 91 persen, ” ujarnya.

Wayan pun mengimbau kepada seluruh petani untuk bisa segera melakukan penebusan terhadap pupuk tersebut karena waktunya sudah semakin mepet. Hal itu perlu dilakukan, jangan sampai pupuk yang tersedia saat ini dialihkan ke daerah lain karena pupuk tidak kunjung ditebus.

“Jika kita hitung waktu yang tersisa kurang dari satu bulan, sehingga kami mengimbau kepada petani untuk segera melakukan penebusan, ” ujarnya.

Ia menambahkan, para petani yang bisa melakukan penebusan terhadap pupuk tersebut yakni petani yang namanya sudah masuk dalam kelompok Simluhtan yang terdapat di 24 kecamatan. Jika tidak terealisasi 100 persen, maka pupuk tersebut akan dialihkan ke daerah lain.

“Kita tidak ingin jangan sampai pupuk tersebut dialihkan ke daerah lain karena Sumbawa juga masih membutuhkan. Sehingga kami mengimbau kepada seluruh petani untuk segera melakukan penebusan, ” tukasnya. (ula/ils)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO