Giri Menang (Suara NTB) – Pemerintah Desa (Pemdes) Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat (Lobar) menggandeng NGO untuk memberdayakan dan membangunkan fasilitas dasar bagi penyandang difable yang ada di desa setempat. Fasilitas yang dibangunkan berupa MCK atau toilet ramah disabilitas.
Kepala Desa Taman Ayu M Tajuddin menyampaikan bahwa pihaknya mengintervensi penyandang dari berbagai aspek. Di antaranya, intervensi bagi penyandang tunadaksa yang kesulitan mengakses kamar mandi atau MCK (toilet), karena kebanyakan dari mereka memiliki WC di luar. “Kita ingin agar punya MCK di dalam rumah, sehingga akses untuk keluar masuk bisa lebih mudah. Karena itu kami bangunkan MCK. Ini dari DD (Dana Desa),” kata Tajuddin, kemarin.
Kalaupun dari Pemda belum mau membantu, pihaknya pun berupaya memaksimalkan potensi – potensi yang ada di desa dengan manggandeng NGO. “Kalau memang dari Pemda tidak mau membantu, Kita memaksimalkan potensi – potensi yang ada di desa (dari DD dan NGO. Karena ini bukan soal siapa berbuat apa, tapi ini tentang kepedulian. Sehingga kami tidak memaksa, kalau mau silahkan kalaupun tidak, maka tidak jadi soal. Kami terus jalan, kalaupun Pemda tutup mata,” ujarnya.
Sejauh ini pihaknya bersama pihak ketiga dan NGO telah membangun beberapa MCK pada penyandang disabilitas. Namun pihaknya mendata lagi semua Disabilitas yang belum memiliki MCK dan sulit akses. Hal ini memastikan tidak ada Penyandang disabilitas susah ke kamar kecil. Pendataan dilakukan oleh kader asuh. “Dan sudah masuk paling prioritas itu empat orang untuk MCK, kita akan bangunkan,” ujarnya.
Selain fasilitas MCK, Pihaknya juga Intervensi dari perekonomian mereka dengan akan membuatkan angkringan inklusi bagi disabilitas. Termasuk pihaknya sudah membangun kebun kesetaraan bagi kaum difabel. “Kita juga pengadaan bibit ikan untuk ketahanan pangan disabilitas,” imbuhnya.
Pihaknya juga Intervensi SDM, dengan peningkatan kapasitas kader asuh disabilitas. Kemudian kader asuh disiapkan form khusus untuk laporan mingguan terkait perkembangan disabilitas di masing-masing dusun.
Selain itu, pada hari Disabilitas Internasional, pihaknya mengajak semua penyandang disabilitas rekreasi ke lokasi wisata. “Alhamdulillah Kadis PMD mau hadir,” ujarnya.
Bagi kaum disabilitas, untuk mendapatkan ruang sosial dan bisa rekreasi sangat mahal karena mereka nyaris tidak pernah merasakan hal semacam itu.
Sementara itu Kadis Sosial Lalu Martajaya mengatakan pihak Pemkab Lobar tetap memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas. “Kita tetap perhatian teman-teman melalui PPDI itu,” klaimnya. (her)