Tanjung (Suara NTB)- Para mustahik dengan usaha ekonomi produktif mendapat dukungan pemberdayaan dari Baznas. Sebanyak 20 gerobak dan bantuan modal masing-masing Rp 1,5 juta per orang, disalurkan kepada para pedagang untuk meningkatkan usaha mereka.
Ketua Baznas Lombok Utara, Drs. Sayuti, MS., di sela-sela serah terima bantuan belum lama ini, mengatakan fasilitasi prasarana produktif dan permodalan ini bersumber dari anggaran Baznas. Dimana, Baznas Provinsi NTB dan Baznas Kabupaten Lombok Utara, berkolaborasi membangun sinergi untuk meningkatkan usaha produksi yang digalakkan masyarakat.
“Pembagian gerobak produktif merupakan hasil kerjasama antara Baznas Provinsi NTB dengan Baznas Kabupaten Lombok Utara. Selain menyerahkan Gerobak produktif tersebut, Baznas juga memberikan bantuan modal usaha kepada penerima bantuan tersebut yakni uang sebesar Rp 1,5 juta untuk masing-masing pedagang,” ungkap Sayuti.
Ia menegaskan, Baznas Lombok Utara mengelola anggaran zakat, infaq dan shadaqah dari masyarakat sesuai ketentuan. Ia pun menegaskan, bahwa Baznas KLU tidak pernah menyalurkan bantuan yang bersifat kredit kepada masyarakat baik individu maupun kelompok.
Sayuti menambahkan, Baznas Lombok Utara juga sudah merealisasikan program bantuan secara langsung kepada masyarakat. Selain bantuan ekonomi produktif, Baznas juga menyalurkan bantuan konsumtif berupa paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sementara, Kabag Kesra Setda Lombok Utara, Alwi Agusto, S.Si., M.Pd., menyampaikan bantuan Baznas Provinsi NTB dan Baznas KLU berupa 20 unit gerobak produktif akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang notabene merupakan pelaku usaha mikro. Sebab para penerima rata-rata merupakan para pedagang kecil yang membutuhkan prasarana pendukung.
“Semoga dipergunakan dengan baik, dan masih banyak lagi yang perlu kita laksanakan program-program untuk membantu masyarakat di Kabupaten Lombok Utara,” ucapnya.
Harapan pemerintah daerah, sambung dia, bantuan prasarana ini tidak dipandang dari fisiknya saja, melainkan dari aspek manfaat dan keberlangsungan usaha. Ia meyakini, gerobak ini akan sangat mendukung eksistensi usaha masyarakat.
Demikian halnya dengan modal sebesar Rp 1,5 juta yang diterima masing-masing orang, Alwi berharap dapat dikelola untuk mendukung usaha jangka panjang. Diharapkan, bantuan modal ini akan menghindarkan para pedagang dari ketergantungan pada rentenir yang memberi pinjaman modal dengan bunga tinggi.
“Bantuan Baznas diharapkan dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat, dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lombok Utara meningkat,” imbuhnya. (ari)